64

7K 960 57
                                    

#####

Menangis seharian memang menjadi jadwal Aya saat ini. Namun kegiatan nya terhenti saat bunyi bel yang di bunyikan tak sabaran.

Bunyi itu dari Rio yang dengan semangat menekan bel di apartemen Aya.

"Rio.." Rio turun dari gendongan sang ayah. Laki laki tinggi itu menatap Aya dari atas sampai bawah. Apa yang terjadi? Kenapa Aya tak serapih biasanya?

"Bundaaa.." Aya menyambut bocah itu dengan pelukan hangat. Tubuh kecil itu seakan baterai yang siap mengisi semua energi Aya. Ia merindukan Rio.

"Lio kangen sama bunda." Aya mengacak rambut Rio gemas.

"Bunda kangen juga sayang." Rio tersenyum lebar. Tampaknya ia tak sadar jika mata Aya cukup bengkak.

"Siapa kak?" Tanya diyo ia tengah memegang satu piring dan memakai celemek berwarna pink.

"Wahhh ada om polisi.." teriak bocah itu semangat. Padahal saat ini diyo tak memakai stelan polisinya namun ingatan bocah itu ternyata bagus. Rio berlari mendekat pada diyo yang di sambut acakan gemas dari nya.

Aya berdiri menatap laki laki yang sedari tadi diam tanpa berbicara sedikit pun. Laki laki itu menatap wajah Aya lekat sebelum membawa tubuh kecil itu ke pelukan hangat nya.

"Jeff aku capek." Ucap Aya lirih. Ia dibuat bingung dengan kehidupannya sendiri.

Jaehyun memeluk Aya erat sambil berjalan menuju ruang tengah milik Aya.

"Aku tau.." Jaehyun menangkup pipi Aya dan menatap mata indah itu lekat.

"Aku yakin.. kamu bisa melewati ini semua Aya." Aya menarik tangan itu dan menggenggam tangan besar itu dengan lembut. Ia menggeleng.

"Nggak, tapi kita semua bisa melewati ini." Jaehyun tersenyum kecil. Ia mengecup cepat kepala Aya. Walau berantakan namun gadis itu masih cukup wangi dengan parfum khas nya. Jaehyun membawa tubuh itu untuk bersender pada dada nya. Menatap siaran yang di hidupkan secara random.

Aya menikmati itu. Ia memejamkan matanya sambil mendengar detak jantung Jaehyun yang sama dengan nya. Berdetak dengan tak karuan.

"Aku ambil berkas dari paman dulu ya." Lirih nya, namun badannya seperti berat tak bisa di gerakan. Jaehyun menahan tubuh Aya untuk bangun. Jaehyun bergumam.

"Bukan waktunya bahas itu. Aku mau kaya gini sebentar aja. Urusan itu kita bahas nanti." Aya menatap laki laki tampan itu dengan tatapan terkejut. Sebenarnya Aya masih tak terbiasa dengan wajah tampan pacarnya itu. Iya kali ini Jaehyun memakai kaus hitam dengan rambut yang tak ia tata. Jika sedang berjalan tanpa membawa Rio sudah di pastikan ia seperti bujangan nganggur.

Berbanding dengan Aya saat ini yang hanya memakai baju tidurnya. Baju tidur bintang yang memang couple dengan diyo yang berbeda motif, ya itu bulan.

Benar baju tidur. Ia bahkan tidak sadar masih menggunakan baju tidur di jam 9 pagi ini.. astaga

"Jeff aku lupa ganti baju aku." Lirihnya kecil dengan tanpa melihat Jaehyun Aya malu.

Apa lagi Jaehyun yang menatap baju tidur itu lekat sambil tersenyum kecil.

"Imut." Aya melarikan tatapan pada wajah tampan itu.

Jaehyun terkekeh.

"Pacar aku imut kalau kaya gini." Ulangnya lagi. Namun dengan nada yang menggoda. Bukan menggoda dalam arti dewasa namun Jaehyun menggoda Aya dengan kekehan menyebalkan. Yang malah berhasil membuat Aya merona tak karuan.

Jaehyun mengeratkan pelukannya nya. Kepalanya ia senderkan ke kepala Aya. Wangi melon mendominasi rambut lurus itu.

Rio datang dengan senyum.

PAK BOSS! || Jung Jaehyun [READY STOCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang