62

1.1K 82 0
                                    

Haloooo selamat berpuasa yaaaa.. puasa gini susah juga ya mikir hehe..

Semoga puasa kalian full yaaa hehe

Eh mo minta maap dulu nih tapi karna sering ngaret buat update hehe .

Chapter ini:
⚠️ada uwu uwunyaa

###
Aya berjalan pelan menaiki tangga darurat berwarna hijau itu. Dan di ujung sana ia melihat pintu besi yang menghubungkannya pada Rooftop kantornya.

Pertama kali yang Aya rasakan saat membuka pintu itu adalah angin kuat yang bisa menerbangkan rambutnya. Namun, angin angin itu seakan memanggilnya untuk keluar.

Aya mengangkat kedua sudut bibirnya saat melihat keadaan di rooftop. Beberapa tanaman hijau dan bangku taman dari kayu menyambutnya. Terdapat halaman luas dengan rumput hias untuk sekedar duduk bersantai. Indah.. itu lah yang Aya lihat sekarang.

Aya mendekati pagar rooftop itu. Terdapat beberapa tulisan yang tertulis di pagar rooftop kaca itu.

Aya membacanya. Tulisan isian hati para karyawan di sini. Tampaknya tempat ini menjadi tempat favorit untuk bergalau ria. Jadi benar kata Jeno. Tempat ini tampaknya nyaman untuk sekedar berdiam diri sambil menatap hamparan gedung gedung tinggi perkotaan.

Aya menduduki satu kursi taman yang tak jauh darinya.

Menarik nafas dalam sambil menutup matanya lalu mengembuskan nafasnya perlahan. Sayang cuaca hari ini tidak begitu cerah, namun Aya sedikit bersyukur karena ia tak perlu ke panasan.

Ia meraba saku kemeja nya, dan ia tak menemukan ponselnya berada. Sial ia melupakan ponselnya yang ia charger di meja.

Aya menghela nafas pelan. Angin berhembus cukup kencang menerbangkan rambut panjang Aya yang sengaja Aya gerai. Ia menutup matanya dalam. Angin itu seakan membelainya hingga membuatnya mengantuk.

"Maafkan paman." Ucapan sang paman membuat Aya membuka matanya sepontan.

Rasa kecewa kembali memasuki hatinya. Kenapa keluarga nya merahasiakan ini? Bahkan kakek nenek nya memilih menutup mulut?

Aya memilin jari tangannya.

Ia merasa semua ini seperti di takdirkan untuknya. Melihat betapa kompleks nya masalahnya dan juga masalah Jaehyun membuat Aya merasa ikatan mereka berdua terhubung cukup kuat.

Bahkan saat Jaehyun tak membalas telepon atau chatnya Aya tak sedikitpun memikirkan hal hal aneh. Karena ia percaya satu hal..

Jaehyun tak akan mengkhianati nya.

Aya tersenyum. Memikirkan itu membuatnya bahagia. Ia sudah begitu yakin. Namun sosok Kayla membuatnya kembali berpikir. Apa Jaehyun sudah melepaskan Kayla seutuhnya atau justru nama Kayla lah yang masih tertulis indah di hatinya?

Aya terlonjak kaget saat satu pelukan itu melilit lehernya.

Jaehyun.

Aya melirik laki laki yang saat ini memeluknya dari belakang sambil menyusupkan kepalanya di leher Aya. Mencoba menghirup wangi yang beberapa hari ini ia rindukan. Tak jauh berbeda dengan Jaehyun yang mencoba mengurai rasa rindunya dengan memeluk Aya dan menghirup bau candunya. Aya pun saat ini memejamkan matanya dan mengelus lengan Jaehyun yang di balut kemeja bergaris hitam putih. Menikmati pelukan Jaehyun dengan di temani angin yang sejuk.

"I Miss you so bad, sweetie." Gumaman itu berhasil membuat kupu kupu di perut Aya berterbangan. Suara Jaehyun yang berat juga posisi bibir Jaehyun yang dekat sekali dengan telinga kanan nya membuat nya meremang.

"I Miss you too." Jawab Aya lirih. Jaehyun beralih duduk di sebelah Aya. Mata Aya tak lepas dari penampilan Jaehyun yang menawan. Tatanan rambut santai dan juga kemeja santai di tambah jeans berwana hitam membuatnya perfact.

PAK BOSS! || Jung Jaehyun [READY STOCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang