5

31.7K 3.9K 222
                                    

PLEASE VOTE GUYS
Jangan siders yaa..

🌼🌼🌼

Aya terduduk lemas. Ingin rasanya ia menenggelamkan dirinya di lautan sana. Kepalanya panas.

"Tante aya." Panggilan itu membuat aya menegakkan badannya dan berdiri. Ia melihat sosok anak kecil dengan seragam SD yang aya tebak salah satu sekolah elite di sini.

Ia tersenyum, melihat rio mengingatkan nya pada adik kecil nya ya yang sekarang menjadi lelaki dewasa.

"Rio."

"Tante kenapa? Ngantuk ya?" Aya gelagapan, ternyata anak itu memperhatikan nya.

"Nggak kok, tante lagi mikir aja." Elaknya. Sejujur nya aya juga cukup ngantuk.

"Tante ada permen coklat, rio mau nggak?" Tawar aya di barengi senyuman manis. Rio mengangguk antusias.

Aya mengambil beberapa permen coklat di tasnya.

Ia berjongkok di depan anak lelaki itu.

"Ini tante kasih 3, tapi jangan lupa sikat giginya." Rio mengangguk antusias. Aya melirik pintu yang masih tertutup rapat.

Tadi, direktur nya itu datang dengan beberapa orang di belakang nya. Dan satu orang di antara mereka aya kenal itu. Airin, wanita cantik itu adalah selebriti papan atas yang aya tau, dia cantik, dan penuh akan bakat. Tapi satu yang kurang aya sukai, Airin lebih memperlihatkan wajah datar di depan orang orang tak di kenalnya.

"Rio kenapa di sini?" Tanya aya. Rio yang tengah sibuk membuka satu bungkus permen itu menatap aya dengan tampang polos nya.

"Rio nggak boleh ya di sini tan?" Aya gelagapan. Apa ia salah berbicara tadi?

"Ahh nggak kok, Rio boleh sini." Rio mengangguk ia kembali fokus membuka bungkus permen tersebut. Lucu. Bisik aya dalam hati.

Aya menghela nafas, ia kembali duduk dan membaca buku yang di berikan mba anggie. Aya bukan orang bodoh yang tak tau menau tentang tugas sekertaris, namun ia tak menyangka jika direktur nya ini setiap minggunya jadwal nya penuh.

"Tante." Cicit Rio. Nampaknya ia sudah bisa memakan permen nya, membuat sebelah pipinya mengembung.

"Kenapa sayang?" Rio mengerjapkan matanya lucu. Sedangkan Aya menatapnya penuh tanya.

"Mmm, tante, rio punya satu permintaan. Boleh?" Aya mengerutkan keningnya. Namun ia tetap mengangguk.

"Rio mau duduk di pangkuan Tante. Boleh nggak?" Pertanyaan polos itu di keluarkan nya dengan wajah yang lumayan menyiratkan kesedihan.

"Rio selalu iri waktu liat temen temen rio di pangku mamanya pas ambil rapot. Rio juga pengen." Rio menunduk ia mengusap matanya, rio menangis.

Aya terenyuh dadanya sakit tiba tiba.

Aya pun dengan pelan mengusap kepala Rio dan mengangkat nya untuk ia pangku. Rio sedikit terkejut namun ia dengan cepat tersenyum manis dan menghapus air matanya. Rio yang di pangku menghadap aya selalu memperhatikan aya yang mencoba kembali fokus pada buku. Aya gugup, ntah lah Rio terlalu tampan membuat aya gugup hanya di tatap seperti itu dengan anak 6 tahun itu.

PAK BOSS! || Jung Jaehyun [READY STOCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang