6

874 94 33
                                    

.

.

sebelum masuk ke cerita Jun ceramahnya di awal aja, hehe. Terimakasih untuk semua yang udah baca book ini. Book ini emang biasa aja, ceritanya gak terlalu berat dan klise banget gampang ditebak banget, tapi ternyata lumayan banyak yang baca, Jun seneng.  ini adalah chap terakhir book ini, dan tandanya udah tutup buku dan akan mulai book baru. rencananya Jun mau update penjelasan alternate universe buat book baru dulu, tapi Jun pengen bikin epilog Yeongyu buat book Throne yang baru aja tamat. liat aja nanti deh mana yang update duluan. Jun berharap Jun bakal tetep produktif seperti ini, setidaknya ada hikmah di balik sepi job yang Jun alami, Jun masih bisa produktiflah. Emang ya kalo kerja freelance, pas lagi sepi job itu berasa kayak pengangguran, di rumah kayak gak guna banget dan isinya serba salah melulu. Biasanya Jun kalo begadang, itu Jun lagi kerja, tapi akhir akhir ini begadang liatin Youtube, Twitter, ama IG melulu, berasa beban keluarga T_T oke panjang banget deh ceramahnya, langsung ke cerita aja. selamat membaca.

.

.

.

Empat hari sudah Kai tidak masuk sekolah maupun datang kursus, dan empat hari sudah Soobin selalu mencari di tempat tempat yang mungkin didatangi Kai namun tiada hasil. Mungkin benar kata ajuma tetangga Kai, jika Kai dan keluarganya sudah pindah ke Amerika karena absen Kai di sekolah pun juga dilewati oleh guru. Soobin sempat bertanya pada Jungwon apa benar Kai pindah, dan anak itu pun menjawab ia tidak tahu karena Hp Kai tidak bisa dihubungi sejak terakhir dia kerumah Kai. Soobin sudah mulai putus asa, hari hari tampak kelabu bagi Soobin, makan siangnya hari ini pun terasa sangat hambar tanpa Kai.

"hyung, Soobin hyung! YA! Choi Soobin! hyung dengar gak sih" teriak Taehyun yang merasa tidak didengarkan oleh sahabatnya itu.

"memang kau bilang apa..." jawab Soobin dengan nada malas.

"Aish! hyung ini! Patah hati ya patah hati, tapi jangan seperti mayat hidup begini. Kau jadi sering melamun, seram tau" protes Taehyun tidak digubris oleh Soobin. "hyung, Tolong jangan seperti ini, Yeonjun hyung dan Beomgyu bahkan menanyai ku keadaan mu, itu tandanya kau terlihat kacau sekali"

"aku memang kacau Tae..." jawab Soobin sekenanya.

"ayolah hyung, Kai belum pasti pindah juga, Yeonjun hyung kan juga bilang kalau dia juga belum yakin apa Kai benar pindah atau tidak" Taehyun yang sebal karena tidak ada reaksi dari Soobin, mencoba untuk menarik atensi Soobin dengan memeluk teman baiknya itu.

"tapi dia sudah tidak masuk empat hari dan rumah nya juga kosong, kau pikir apa lagi kalau tidak pindah"

"hyung..hyung, setelah patah hati dari Beomgyu sekarang kau malah patah hati dari Kai" Taehyun meletakan dagunya di pundak Soobin.

"yang ini lebih sakit, aku ingat bagaimana Kai menangis waktu kita putus... yang ini jauh lebih sakit dari pada saat aku tahu Beomgyu jadian dengan Yeonjun sunbae..."

"itu tandanya kau sudah mencintai Kai..." Taehyun melepaskan pelukannya dari Soobin.

"bukan sudah lagi, tapi sangat mencintainya" Soobin melihat tangannya yang terkena noda dari makanan yang ada di depannya. Dia ingat biasanya Kai akan selalu membersihkan noda makanan yang ada di tangannya dan selalu menyiapkan makanan untuk nya, Soobin jadi rindu sekali dengan si cantik itu.

"Hah.... Susah menghadapi orang putus cinta...." Taehyun kembali memakan makanannya. "oh ya hyung, besok aku gak masuk. Aku harus menghadiri acara keluarga"

"lalu apa hubungannya dengan ku?"

"ya aku titip surat ijin, aku gak masuk dua hari, tapi nanti bakal ku bawakan oleh oleh kok" ujar Taehyun riang.

Salah Tembak ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang