Sakura pov
" huh..." aku menarik nafas lelah, saat ini aku sedang menyendiri di atap sekolah, menghindari ketiga sahabatku. karena aku tahu mereka pasti bertanya kenapa aku bisa kesiangan pergi kesekolah. aku tahu mereka sangat peduli padaku, tapi sungguh saat ini aku hanya ingin sendiri.
" sasuke-kun " ucapku lirih, aku sangat mencintai sasuke tetapi kenapa sikap sasuke tidak pernah berubah padaku, tetap dingin dan datar padaku. Bahkan sikap sasuke jauh lebih hangat pada hinata sahabatku. aku tahu mereka memang sahabatan dari kecil dan mereka bertetangga pula, tetapi tetap saja aku cemburu melihat sasuke tersenyum hangat pada hinata. seharusnya senyum itu hanya untukku.
" tidak sakura, kau tidak boleh egois! " aku menggelengkan kepalaku, entah kenapa pikiran itu terlintas di benakku, aku tidak boleh egois. Tentu saja sasuke lebih perhatian pada hinata, ia lebih dulu mengenal hinata dari pada diriku. Tetapi entah mengapa hatiku sangat sakit sekali memikirkan itu.
"hiks...hiks..." aku menumpahkan rasa sesak dalam dadaku melalui tangisan, toh tidak akan ada yang mendengarnya. rasanya aku sudah tidak sanggup lagi, tapi aku sangat mencintai sasuke.
Sakura pov end
Merasa sudah terlalu lama sakura berada disini dan mungkin sebentar lagi bel untuk pelajaran selanjutnya akan berbunyi, ia segera beranjak dari sana setelah memperbaiki penampilannya yang acak-acakan akibat menangis tadi.
" lebih aku ke toilet dulu! " ujar sakura pada dirinya sendiri.
Merasa penampilannya sudah lebih baik, sakura mulai berjalan keluar menuju kelasnya berada. Ketika pas tiba di koridor, sakura melihat sasuke yang sedang berjalan beberapa langkah di depannya.
" sasuke-kun! " panggil sakura kepada kekasih tampannya itu.
Mengetahui siapa yang memanggilnya, pemuda tersebut hanya berguman datar, " hn "
setelah mensejajarkan langkahnya dengan sasuke barulah sakura mulai bertanya. " apa yang sedang kau lakukan disini sasuke-kun? "
" hn. Tidak ada " balas sasuke masih dengan nada datar, tidak mengalihkan tatapannya dari handphone yang sedang dipegangnya.
Mengabaikan sikap cuek sasuke padanya, sakura kembali bertanya " apa kau bisa menemaniku nanti sasuke? " tanya sakura penuh harap.
" aku tidak bisa "
"tapi...- " ucapan sakura terpotong karena sasuke yang mulai beranjak meninggalkan sakura dari sana.
" kenapa kau selalu begini sasuke, tidak pernah mempedulikaku, apakah kau mencintaiku? " lirih sakura pelan sambil menatap punggung sasuke sendu.
--000--
" sakura kemana sih? " tanya ino pada kedua sahabatnya, karena sejak istirahat tadi sakura sudah menghilang entah kemana.
" aku tidak tahu ino-chan " jawab hinata lembut, sedangkan tenten hanya mengangkat bahunya tanda ia pun tidak tahu keberadaan sakura.
" aku sudah menelponnya dari tadi, tapi tida ada jawabannya," ujar ino dengan nada kesal.
" tenanglah, ino-chan, mungkin saja sakura-chan sedang ada urusan " ujar hinata mencoba menenangkan ino.
" hinata benar ino, kita tunggu saja sakura dulu! " ujar tenten membenarkan perkataan hinata.
" kalian benar, tapi bel masuk sebentar...-" ucapan ino terpotong karena melihat sakura yang memasuki kelas.
" jidat, kau darimana saja? " tanya ino kesal pada sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
Romanceketika ego yang tinggi mengalahkan semuanya, sanggupkah uchiha sasuke kehilangan orang yang dicintainya. ini akun baru dari @firam16, sebab akun yang itu udah ngak dipakai lagi. jadi aku ulang up ceritanya disini. tokoh dalam cerita ini hanya milik...