capter 6

230 27 6
                                    


" tenanglah ino, mungkin sakura sedang menemani gaara melihat-lihat sekolah! " ujar tenten yang risih dengan ino, sebegitu kangenkah dengan sakura, sedangkan hinata hanya tersenyum kecil.

" tapi..- "

" tenanglah ino-chan! Tidak akan terjadi apa-apa dengan sakura! " ujar hinata mengusap bahu ino pelan, ia tahu ino sangat kesal sekarang.

" ino! " panggil sai menghampiri kekasihnya itu. Melihat kedatangan sai, ino melupakan kekesalannya tadi.

" sai-kun! " ujar ino memeluk pacarnya itu. Sai datang bersama para sahabatnya.

Sasuke, naruto, neji duduk di bangku kantin tempat para gadis tersebut, tidak mempedulikan dua sejoli sai dan ino yang sedang bermesraan itu.

" dimana sakura-chan? " tanya naruto tidak melihat gadis berambut merah muda tersebut. " apa ia masih sakit? " tambahnya.

" tidak, sakura sedang menemani murid baru! " jawab tenten.

" murid baru? Kenapa sakura yang menemaninya? " pekik naruto heboh. Sedangkan sasuke hanya menampilkan wajah datarnya, berbeda dengan hinata yang menatap sasuke dalam, mencoba membaca mimik wajah sasuke.

" cih...kau sangat berisik naruto! " ino menatap naruto tajam yang dibalas naruto dengan tatapan tajam pula. Mereka berdua memang selalu bertengkar, dan tidak akan ada yang mau mengalah nantinya.

" sudahlah! Kenapa kalian berdua selalu bertengkar sih? " tanya tenten muak, kenapa mereka senang sekali meributkan masalah sepele.

" jadi kenapa sakura yang menemani murid baru itu? " tanya sai kembali ke topik atau berusaha menghindari pertengkaran antara sahabat dan kekasihnya itu.

" murid baru tersebut yang meminta sakura menemaninya! " ujar hinata pelan.

" entahlah! Bahkan dia memintaku untuk membiarkan sakura untuk duduk dengannya " gerutu ino kesal.

" perempuan atau laki-laki? " tanya sai.

" laki-laki, namanya gaara, ia murid pindahan dari suna! " ujar ino menjawab pertanyaan kekasihnya itu.

" aneh sekali! " ujar sai terlihat memikirkan sesuatu.

" hmm... katanya ia bertetangga dengan sakura! " jelas ino kembali menyantap makanannya. Sedang sasuke dan neji hanya mendengarkan saja.

" kau tidak takut teme? " tanya naruto menyikut lengan sasuke.

" hn? " guman sasuke datar.

" ishhh...kau ini " ujar naruto menatap sasuke kesal.

" sakura tidak akan mungkin meninggalkan sasuke! " ujar neji yang dari tadi hanya diam. Saat berbicara seperti itu ia menatap adikknya yang menatapnya tajam.

" cih...pede sekali kau! Bagaimana kalau benar sakura-chan meninggalkan sasuke suatu hati nanti? " sebenarnya naruto bertanya seperti itu hanya bercanda saja, tetapi membuat keadaan langsung hening.

" apa maksudmu naruto? " tanya sai menatap tajam naruto, sedangkan sasuke sendiri malah mengeraskan rahangnya, dan mengepalkan tangannya di atas paha.

" hehehe....aku hanya bercanda saja kok! Kenapa kalian serius sekali sih! " kata naruto tertawa getir.

" tidak semua hal bisa menjadi bahan candaan naruto! " ujar neji datar.

" haha...baiklah, aku tidak akan mengulanginya lagi! " ujar naruto mengangkat tangannya membentuk huruf v.

" dasar tidak tahu tempat " sindir ino menatap naruto sinis. Kenapa bisa ada pria seperti naruto ino, sudah pecicilan, jorok lagi. Dimana ino tahu itu? Sebab mereka bertetangga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang