--000--
" sakii, cepat turun. Nanti terlambat lagi pergi kesekolah! " teriak nyonya haruno pada puteri tunggalnya itu. Entah mengapa sakura sering bangun kesiangan akhir-akhir ini. Saat ini mereka tengah sarapan sebelum memulai aktivitas seperti biasanya.
" iya kaasan, tunggu sebentar " ujar sakura dari dalam kamarnya.
Sedangkan orang-orang yang ada di meja makan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sakura.
" kau lihat sendiri kan gaara, bagaimana sepupumu itu. " kekeh kaasan sakura pada pemuda berambut merah tersebut. Pemuda tersebut adalah sepupu sakura yang baru datang dari suna.
" iya bibi, tapi mengapa sakura bisa bangun kesiangan, biasanya ia selalu bangun pagi? " tanya gaara bingung.
" entahlah bibi juga tidak tahu "
" mungkin sakura lagi banyak pikiran saja " jawab kepala keluarga haruno.
Mendengar jawaban tousan sakura tersebut, sontak gaara menatap sakura yang baru turun dari kamarnya dengan pandangan menyelidik.
" ada apa gaara-kun? Kenapa menatapku seperti itu? " tanya sakura bingung kenapa gaara menatapnya seperti itu.
" hm " balas gaara baru menyadari bahwa sepupunya itu memang ada masalah, melihat dari tatapannya yang terlihat sendu, dan tidak seceria biasanya. Dia harus mencari tahu itu, siapa yang berani membuat sepupu yang paling disayanginya itu bersedih.
" ish....kau ini, aku bertanya kau malah melamun " rutu sakura duduk disamping gaara, dan memulai sarapannya agar ia bisa segera menuju ke sekolah.
" saki, nanti kesekolah diantar gaara ya? " ujar tousan sakura, menatap anaknya itu lembut.
" iya tousan! "
" ya sudah, tousan berangkat dulu ya, hati-hati nanti ya! "
" iya tousan/paman " ujar mereka serempak.
Beberapa saat sepeninggalan kizashi, gaara juga mengantarkan sakura kesekolahnya.
Di mobil
" gaara-kun, ada urusan apa di sini? "
" kepo " jawab gaara jahil, membuat sakura mengerucutkan bibirnya lucu. Gaara paling suka menjahili sepupunya itu, karena sakura terlihat sangat imut saat sedang kesal.
" ish....kau in..- " ucapan sakura terhenti karena melihat mobil sasuke di persimpangan jalan, tetapi bukan itu permasalahannya. Ia melihat ada hinata di kursi penumpang sasuke.
Gaara yang melihat sakura melamun sambil menatap sendu mobil diseberang tadi, mengerutkan dahinya bingung. " ada apa saki? Kau melihat apa? "
" eh..tidak kok gaara-kun, aku tidak melihat apa-apa! " mengalihkan tatapannya keluar jendela mobil.
Mendengar jawaban sakura, yang ia tahu itu berbohong. Langsung saja gaara memberhentikan mobilnya di tepi jalan. Ia harus tahu apa masalah yang sedang dialami sakura.
" aku tahu kau bohong sakii! "
" huh... " menghela nafas sebentar, barulah sakura berani menatap gaara. Melihat tatapan lembut gaara, runtuhlah pertahanan sakura.
" hiks..hiks.. gaara-kun... hiks... a-aku harus bagaimana? "
" katakan! "
Dan mengalirlah cerita sakura pada gaara, gaara mengepalkan tangannya menahan amarah, mendengar apa yang di alami sakura, ia tidak rela ada orang yang menyakiti sakura-nya. Sepupu yang sangat ia sayangi, bahkan ia rela menukar nyawanya demi kebahagiaan sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
Romanceketika ego yang tinggi mengalahkan semuanya, sanggupkah uchiha sasuke kehilangan orang yang dicintainya. ini akun baru dari @firam16, sebab akun yang itu udah ngak dipakai lagi. jadi aku ulang up ceritanya disini. tokoh dalam cerita ini hanya milik...