: tri

158 24 8
                                    







"Heh, ngelamun aja lo," Sentak Taeyoung yang duduk di sebelah Haruto, sedari tadi pemuda itu memperhatikan Haruto yang tengah memikirkan sesuatu, entah apa itu.

"Kenapa sih Kak?" Dengus Haruto, acara melamunnya rusak karena di kagetkan oleh pemuda di sebelahnya ini.

Omong-omong mereka sekarang tengah berada di kebun camp, melihat para keturunan Demeter yang sedang menyelesaikan tugasnya untuk merawat tanaman yang ada di kebun itu.

"Lagian lo kenapa ngelamun, kesambet setan kan gak lucu. Apa gue sekalian aja ya ke dunia bawah buat nyuruh roh ngerasukin lo," Ide dari Taeyoung lagi-lagi membuat Haruto mendengus malas.

"Lo ketemu setan aja udah dipastiin bakalan tepar, muka-muka lo gak meyakinkan." Ucapan Haruto membuat Taeyoung merotasikan bola matanya malas.

"Gini-gini gue anak Hades ya," Sahut Taeyoung kesal.

Haruto mengendikkan bahunya tidak peduli, dirinya hanya kembali melamun menatap para keturunan Demeter yang tengah berlalu lalang di kebun tersebut. Sementara Taeyoung, pemuda itu langsung pergi begitu saja karena merasa di abaikan oleh Haruto.

Haruto terus saja melamun entah memikirkan apa, dirinya menatap Mashiho yang tengah memperbaiki beberapa pohon yang telah mati. Tanpa dia sadari, seseorang disana menyeringai menatap Haruto yang diam.

Tak berselang lama, tiba-tiba saja petir menyambar, membuat tanaman-tanaman yang tengah di rawat oleh para Demeter menjadi hangus, demigod yang tengah berada disana terlonjak kaget, begitu pun dengan Haruto yang sedari tadi menatap kegiatan mereka.

Keadaan kebun saat ini sangatlah ricuh, karena para keturunan Demeter tengah sibuk mencari siapa pelakunya, dan beberapa demigod yang membantu teman-temannya yang terkena imbas dari sambaran petir tadi. Dari kejauhan bisa Haruto lihat mereka berjalan ke arah sudut-sudut kebun untuk mencari pelakunya. Haruto pun ikut memendarkan matanya ke sekelilingnya. Siluet seseorang di balik pohon, menarik Haruto untuk menghampirinya. Tapi anehnya, saat Haruto mendekat, tiba-tiba saja siluet itu hilang entah kemana.

"Ini liontinnya Acturus bukan sih?" Gumam Haruto ketika menemukan liontin dengan permata berwarna royal blue di tempat dia tadi melihat siluet seseorang.

"Haruto, lo ngapain disini?"

Pertanyaan itu membuat Haruto kaget, lalu dengan sigap membalik badannya, disana Mashiho memberikan tatapan curiga kepada si keturunan Aphrodite itu.

"Ngapain lo disitu?" Tanya Mashiho lagi.

"Kak, kok lo serem sih, jangan curiga gitu ke gue," Ucap Haruto sedikit bergidik, pasalnya tatapan Mashiho seakan ingin membunuh dirinya.

"Wajar gue marah, anak Demeter lagi enak-enak numbuhin pohon, tapi tiba-tiba di rusak. Ditambah ada anak Demeter yang luka." Ucap Mashiho mendengus kesal.

"Iya tau, tapi gak usah sinis in gue juga Kak, gue ngeri liat mata lo,"

"Ya tinggal jawab aja pertanyaan gue tadi." Ucap Mashiho sinis.

"Gue tadi liat ada orang disini, terus gue samperin, eh malah nemu ini," Ucap Haruto sembari menunjukkan sebuah liontin yang tadi dia temukan.

Mashiho memandangi liontin tersebut "Itu bukannya liontin anak Acturus?" Tanyanya.

"Nah iya kan Kak, gue mikir gitu tadi." Ucap Haruto

"Lo tau tadi ada apa waktu di kebun?" Tanya Mashiho.

demigod | treasure ft. cravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang