: di

207 29 8
                                    

Setelah tadi sibuk mencari camp untuk para Achernar baru, kini masing-masing dari mereka sudah beristirahat di camp masing-masing. Seperti saat ini Minhee yang rebahan di kamar Asahi dengan pemilik kamar yang ikut rebahan di sampingnya.

"Jadi Acturus berat gak Kak?" Tanya Minhee tiba-tiba.

"Kalo lo tanya berat apa nggak? yang pasti berat. Apalagi kalo disuruh ngontrol emosi atau yang lain," Jawab Asahi.

"Emang lo dulu gimana Kak?" Tanya Minhee lagi.

"Gue sama Kak Junkyu dulu susah ngatur emosi, dikit-dikit ngeluarin aura gak enak. Untung ada Kak Yoshi yang netral in. Caranya sih Kak Yoshi usaha buat sering-sering deketan ke Gue sama Kak Junkyu, biar aura nya netral," Jawab Asahi.

"Yang gue harap dari lo sama Kak Serim sih, emosi kalian bisa kalian kontrol, kalo gak ya lo berdua bakalan bawa aura gak enak terus." Ucap Asahi.

"Tapi gue kan emang anaknya gak pernah meledak Kak. Lo tau sendiri gue orangnya positif vibe. Gak kayak lo yang emang pendiem, banyak yang ngira lo orangnya cuek," Ucap Minhee.

"Kak Junkyu tuh sebelas dua belas sama lo, buktinya dia gak bisa ngontrol emosi." Ucapan Asahi membuat Minhee terdiam. bener juga, batin Minhee

"Iya sih, ya udah ah, gue mau tidur, gue tidur disini." Belum sempat Asahi menjawab, Minhee sudah menarik selimutnya guna menutupi tubuhnya. Asahi yang melihat itu berdecak malas, dan mencari posisi agar tidur dengan nyaman.

.
.
.

Hari ini masih pagi buta, bahkan sinar matahari belum masuk ke camp, tapi Junkyu sudah duduk di pinggir danau, menghiraukan dinginnya pagi. Danau ini ada di belakang kawasan kabin tiga Dewa utama, jadi jika ingin masuk ke kawasan danau ini, harus masuk ke dalam kabin salah satu tiga Dewa utama.

"Kyu, lo ngapain udah disini pagi buta?" Tanya Jungmo yang berdiri di belakang Junkyu.

"Biasa, gue kalo jam segini sering ngelamun disini, lo ngapain jam segini udah bangun?" Tanya Junkyu balik.

"Gue kalo di dunia manusia juga jam segini bangunnya," Jawab Jungmo, badannya dia bawa duduk di samping Junkyu.

"Lo emang suka sepi ya?" Tanya Jungmo memecah keheningan.

"Gue seneng sepi, tapi gue juga gak suka terlalu sepi."

"Lo nyaman gak sih sekarang ada gue?" Tanya Jungmo sembari menatap Junkyu.

"Ya seneng lah gue, setaun gue di camp sendiri. Kenapa ngomong serius sih, kalo Jihoon ada disini, pasti ketawa gara-gara liat gue ngomong serius," Ucap Junkyu sedikit tertawa.

"Gue liat-liat, lo orangnya sebelas dua belas sama Yoshi? Bedanya kalo gue liat, Yoshi sering kesulut emosi, sedangkan lo kayanya sabar." Ucap Junkyu mengangguk-anggukan kepalanya.

"Bisa dibilang gitu, gue jarang marah," Sahut Jungmo.

"Dulu tugas lo sama yang lain apa sih Kyu?" Tanya Jungmo penasaran.

"Tugas gue ya? Gue lupa Mo, ingatan gue kehapus gara-gara apa juga gue gak tau, cuman temen-temen gue yang tau," Jawab Junkyu, tatapannya memandang sendu ke danau.

"Katanya sih gue waktu itu kena serangan di kepala gue, nah imbasnya gue hilang ingatan sama itu kejadian." Lanjut Junkyu.

"Sampe sekarang lo gak inget?" Pertanyaan Jungmo diangguki oleh Junkyu.

Mereka berdiam di pinggir danau sampai cahaya matahari sudah terlihat di ujung. Tanda bahwa kegiatan pagi akan segera dimulai.

"Mau ke kantin gak lo? Ayo sarapan." Junkyu beranjak dari duduknya, sedangkan Jungmo yang mendengar ajakan Junkyu mengangguk.

demigod | treasure ft. cravityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang