***
Dean tersungkur dan beberapa lelaki membantu nya berdiri, pukulan virgy begitu keras, virgy pun menatap al dan langsung menarik tangan nya, mereka terus melangkah menuju mobil nya tak peduli dengan banyak nya mata yang memperhatikan mereka.Al tak melawan dan pasrah mengikuti virgy, al pun melirik Lea yang mematung, Lea pun mengangguk mengerti dan segera pulang ke rumah nya.
**
Di mobilSudah beberapa menit mereka diam tanpa bicara.
Apa aku harus ucapkan terimakasih?
tidak tidak, untuk apa?
aku tak meminta nya untuk membantu ku.Altha terdiam menatap jendela di sebelah nya.
A
h sial aku seperti wanita yang tak tau terimakasih saja"Hmm, terimakasih" Gumam nya
"Apa? kau bicara sesuatu? " Virgy berkata seolah tak mendengar nya.
Sial
" T e r i m a k a s i h kau sudah membantu ku" ucap nya lagi dengan lebih keras
Virgy terdiam.
"Apa selera mu itu adalah pria brengsek? "
Benarkan? dia sungguh menyebalkan
"Entah ya, aku selalu mendapat kesialan karna selalu berurusan dengan pria brengsek hingga detik ini" Al menegaskan kata brengsek begitu jelas.
Dia benar benar pintar sekali berbicara,
apa dia menyindir ku juga?
karna memaksa nya menikah dengan ku jadi aku termasuk pria brengsek?
Batin virgyVirgy diam tak menjawab, sepertinya siang ini dia kalah berdebat dengan calon istrinya tersebut.
**
Setelah selesai mengurus pakaian pernikahan di butik, mereka melanjutkan perjalanan ke sebuah toko untuk membeli cincin.
"Kenapa kau tak mencoba gaun pengantin mu? "
"Tante loli sudah hampir selesai menyiapkan gaun pesanan ku, aku hanya memeriksa kembali"
"Secepat itu? "
"Tidak, tante sudah membuat nya beberapa waktu yang lalu karena awal taun ini aku memberikan sketsa gaun pengantin impian ku ke tante loli, aku ingin menyimpan nya di rumah ku, untuk aku kenakan saat menikah nanti" Ujar nya.
"Awal tahun? tanggal 1 Januari? "
"Ya, kenapa?"
"Tidak apa apa, jadi kau bisa menggambar?"
"Tentu saja, banyak gaun yang selalu muncul di otak ku, aku tuangkan di kertas dan tante loli yang membuat nya, terkadang aku memakai hasil rancangan tante loli juga sih karena memang sesuai selera ku, tapi lebih banyak hasil karya ku, tak ku sangka akan aku kenakan akhir taun ini" ucap nya seraya tersenyum.
Altha tampak nya tak sadar jika ia sedang tersenyum senang.
Hmm jadi ia suka merancang busana,
lihat lah mata nya yang berbinar itu saat membicarakan nya,
cih dia tak pernah menatap ku seperti itu"Ternyata kau tak sebodoh yang ku kira" Usil nya
"Bisakah kau tak menyebalkan hari ini?"
Al menatap kesal pada virgy, senyum nya menghilang seketikaKenapa lelaki ini bisa begitu cepat merubah mood ku?
sekali menyebalkan tetaplah menyebalkan.**
Setelah selesai membeli cincin mereka pun sepakat untuk pulang.
"Astaga aku lupa, kau antar saja aku ke kampus, mobil ku masih di kampus"
"Sudah aku urus "
"Hah? sejak kapan? "
Virgy terdiam.
"Hei aku tanya sejak kapan???"
"Kau berisik sekali, diamlah aku sedang konsen menyetir"
"Sensi sekali, seperti wanita yang sedang PMS saja" Gumam al pelan
Virgy pun langsung menatap altha yang tadi sudah mengumpat nya, altha yang menyadari tatapan virgy langsung melotot
"Apa kau liat liat hah? sana fokus saja kau"
Tanpa rasa bersalah al mengambil HP nya dan bermain game tak memperdulikan virgySesekali virgy melirik altha yang fokus main ML.
Da lebih cantik saat sedang serius, daripada mengomel seperti tadi
"Kapan kontrak mu selesai? "
Tak ada jawaban, altha masih fokus dengan mainan nya.
"Hei aku sedang bertanya padamu"
Tetap tak ada jawaban
"Hei aku bertanya!!" tanya virgy sekali lagi dengan nada yang agak tinggi
"Kau ini berisik sekali, diamlah aku sedang konsen" Timpal nya
Apa barusan dia membalikan kalimat yang sudah aku katakan padanya?
Dengan cepat virgy menghentikan mobil nya di pinggir jalan, kemudian mengambil handphone altha.
"Apa apaan sih, aku bisa kalah kalau kau seperti itu, kembalikan handphone ku" Ucap al sembari mencoba merebut kembali handphone nya di balik badan virgy
Virgy pun berusaha mempertahankan barang rampasan nya, dan altha terus berusaha mengambil handphone nya sambil melotot pada virgy agar ia segera memerikan barang milik nya, namun tiba tiba
Cupp
Bibir mereka tak sengaja bersilaturahmiAltha dengan cepat mundur dan kembali ke posisi nya.
Deg deg deg
Jantung nya berdetak lebih cepat.Barusan aku berciuman dengan nya?
aku ingin marah, tapi aku yang mendekati tubuhnya untuk merebut handphone ku,
dia pasti akan menyalahkan ku,
kenapa ciuman pertama ku harus dengan makhluk ini?
Sial sekali aku iniAltha pun terdiam sambil memandang trotoar di balik jendela.
Manis
Batin virgy seraya melirik altha yang masih terdiam."Makanya kalau calon suami bertanya itu kau jawab" Timpal nya sambil mengembalikan handphone altha
Enak sekali dia bicara, dia sungguh egois, dia tak menjawab pertanyaan ku tapi aku harus menjawab pertanyaan nya
Altha masih terdiam tak bersuara hingga mereka sampai di rumah nya.
virgy pun masuk rumah calon mertua nya itu sembari berpamitan pada bunda nasya.**
Kamar Altha"Sayang? ada apa nak? semenjak pulang kamu diam saja, apa terjadi sesuatu? apa kalian bertengkar? " Bunda nasya khawatir dengan anak kesayangan nya yang tampak berbeda itu.
"Tidak bun, kita tidak bertengkar, hanya saja --" Altha menggantungkan ucapan nya, bunda nasya menatap wajah putrinya yang tiba tiba merona seraya tanpa sadar jari nya memegang bibirnya
Ckck dasar anak muda, mentang mentang mau menikah sudah main sosor aja
Bunda mengerti apa yang terjadi dan menggelengkan kepalanya.
"Ya sudah nak istirahatlah, besok kau ada pemotretan"
"Eh iya bun, bunda juga selamat istrahat yaa, aku sayang sekali sama bunda"
Bunda pun mencium dan memeluk putri satu satunya itu.
Kenapa aku selalu berdebar sih kalau ingat dia? hei bisakah kau diam?
Altha sepertinya sedikit gila sejak ciuman tak sengaja itu.
**
Hai guys
Yang baca ratusan tapi like nya sedikit banget 💔Gue bakal up kalau like nya 75 yaa, selamat membaca 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Short StoryAltha Alodra Wijaya, seorang gadis yang terluka karena pengkhianatan yang di lakukan oleh ayah nya . Apakah ia bisa menyembuhkan luka nya? Apakah seseorang bisa merobohkan benteng di hatinya?