Aku dan Kamu sama-sama merasa kesepian dengan pasangan kita.
"Aku nyaman bersamamu."
"Akupun nyaman saat bersamamu."
"Salahkah apabila kita merasakan kenyamanan satu sama lain dengan status kita yang sudah sama-sama memiliki pasangan hidup?"
Happy...
Jungkook yang masih menyatukan keningnya dengan Seokjin dan berpegangan pada leher Seokjin pun mengangguk perlahan dengan mata yang masih menutup. Seokjin tersenyum dengan jawaban Jungkook, ia mengecup bibir Jungkook sekilas lalu membantunya untuk duduk di kursi sebelahnya kemudian ia melajukan mobilnya ke arah apartment miliknya yang sengaja ia beli untuk menenangkan diri jika dirinya sedang berdebat atau bertengkar hebat dengan Jimin.
Jungkook yang duduk disebelah Seokjin merasa gugup dengan keputusannya yang setuju untuk pergi ke tempat Seokjin. Ia kembali berpikir untuk apa dia pergi ke tempat Seokjin? Dadanya berdegup sangat kencang jika memikirkan hal apa yang akan mereka lakukan sesampainya disana.
Ia meremat ujung bajunya saat gugup dan Seokjin yang melihat itu, menggenggam tangan Jungkook lalu mengaitkan dengan tangannya dan dibawanya tangan itu untuk dikecup agar Jungkook merasa lebih tenang.
"Tak perlu khawatir." kata Seokjin dengan menoleh sejenak ke arah Jungkook dan tersenyum padanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook yang melihat senyum Seokjin menjadi sedikit lebih tenang dan percaya pada Seokjin.
Sepanjang perjalanan menuju apartment Seokjin, Seokjin tidak pernah melepaskan genggaman tangannya dari tangan Jungkook. Ia terus menggenggam tangan hangat itu karena ia merasa nyaman dengannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kamu gugup?" tanya Seokjin dengan terus fokus melihat jalanan.
"Sedikit. Eemm..Jin?"
"Ya?"
"Apa kamu tinggal sendiri?"
"Iya aku tinggal sendiri." bohong Seokjin.
"Orang tuamu?"
"Mereka tinggal diluar negeri, mengurus bisnis mereka."
"Oh."
"Kenapa? Apa kamu takut bertemu orang tuaku?"
"Tentu saja..kita baru bertemu dua kali, apa kata mereka kalau melihatku?"
"Tenang saja, aku udah lama ngga tinggal sama mereka sejak aku mendirikan perusahaan ku sendiri."
