櫻花 Yīnghuā 1

263 25 2
                                    

seluruh cerita ini hanya inspirasi penulis,

jika ada kesamaan dalam nama dan kalimat dibawah ini, hanya unsur ketidaksengajaan,

latar cerita berkisah di antara Dinasti Silla 

*** sakura itu mekar dengan indah***

*** indah jika tiada tetesan merah menghiasi setiap kelopak kecilnya***











perang tidak kunjung usai meski korban yang berjatuhan semakin banyak, namun kedua belah pihak seolah tidak melihat mereka yang tergeletak meregang nyawa demi membela satu sama lain,,,,

kepulan asap hitam membumbung tinggi di setiap sudut arena peperangan,,,

teriakan kering hingga semburan darah dari setiap tubuh manusia hanya seperti air hujan tiada henti,,,,

tidak dapat dilihat dengan jelas apakah mereka ayah,

paman,

kakak laki - laki

mereka semua sama,,

sama - sama penuh dengan lumpur dan darah,,,

bahkan tubuh mereka sendiri sudah mati rasa akan luka - luka yang memenuhi tubuh mereka,

dentingan suara pedang dan lontaran anak panah memenuhi udara kala itu,,,,

bukan hanya para prajurit saja yang mencoba selamat,

penduduk yang tidak tahu menahu dengan perang tersebut juga menjadi korban,

banyak diantara mereka yang berlari tidak tahu arah,

berteriak,

menangis,

terjatuh,

bahkan hanya duduk diam menunggu dewa kematian menghampirinya,

peperangan memang tiada hentinya,

penduduk dipaksa untuk menyelamatkan nyawa mereka sendiri,

anak - anak hanya bisa menangis dan menangis tiada henti,,,,

meratapi perpisahan mereka dengan keluarga,,,

tidak ada yang bisa dilakukan mereka selain lari dan lari,,,,

mereka yang berhasil menjauh dari neraka dunia tersebut memilih berlari menuju hutan belantara,,,

rasa takut akan ancaman binatang buas mereka singkirkan sejenak,,,

yang mereka perdulikan saat ini adalah bagaimana mereka masih bisa melihat mentari bersinar esok hari

"semuanya, sebelah sini,,"

alunan suara lembut menggiring para anak - anak dan lansia untuk masuk kedalam sebuah gua,,,

"hati - hati dengan langkah kalian,,,,tetap berpegangan satu sama lain,,,"

iringan yang bisa dibilang tidak terlalu banyak tersebut, berhasil lolos dari tajamnya bilah pedang yang mampu menghunus tubuh mereka kapan pun,,,

mereka semua sudah tidak tahu dimana keluarga mereka,,,

berlari hingga hutan ini saja sudah membuat mereka menghela nafas lega sesaat,,,

"terimakasih nak jimin,,,uhuk,,,uhuk,,, berkat kecerdikan mu kita semua sampai disini,,,"

seorang wanita tua menjalin tangan pria muda yang menyambutnya dengan senyum manis nan menenangkan,,,

"halmeoni tenang saja,,,untuk sementara ini kita akan menginap didalamnya, " jimin berujar lembut dengan sesekali mengusap tangan kasar sang nenek dengan pelan,,,

YoonMin oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang