cigarettes after sex

1.1K 42 2
                                    

tidak butuh waktu lama untuknya bepindah dari tempat tidur yang super berantakan akibat ulah mereka tadi,

memasang celana pendeknya, ia pun menjangkau sebungkus rokok di atas nakas,

menyalakan korek dengan sekali sentak, ia pun mulai menikmati kafein serta tar yang ada,

asap mulai menyebar di dalam ruangan dengan suhu AC mulai normal,

suara gesekan antara kulit dengan kain terdengar sesaat ia meniupkan asap keudara,

"mau kuantar kekamar mandi?" tanya nya pada sang pasangan seraya memasukan setengah batang nikotin tadi kedalam wadah khusus,

"aku masih ingin istirahat, aku merasa pinggang ku nyaris berpisah dari tubuh ku," keluhan pelan dari sang pasangan tersebut membuahkan senyum maklum darinya,

mereka memang bukan sekali atau dua tiga kali melakukannya malam ini,

sejak sang pasangan mengatakan jika drinya libur hingga tiga hari kedepan,

tidak perlu baginya sebuah izin untuk menginap di apartemen sang pasangan,

mereka memang sering tinggal bersama, selain untuk melepas rindu satu sama lain, mereka juga terkadang hanya sekedar makan bersama dan setelahnya kembali ke pekerjaan masing-masing,

dirinya paham bagaimana sibuknya sang kekasih dengan pekerjaanya,

menjadi seorang tenaga kesehatan dan dipercaya menjadi seorang dokter anak dirumah sakit pemerintah, membuatnya harus rela mengurangi masa santainya dengan keluarga, kekasih bahkan para sahabat,

namun bukan alasan baginya untuk menghindar dari sang kekasih,

hal tersebut membuatnya semakin teguh dan mulai belajar kata kesabaran dalam bercinta,

dia juga maklum jika sang kekasih tiba-tiba merasa malas hanya untuk sekedar bertemu atau makan bersama,

tapi tidak untuk kali ini, karena sang kekasih sendiri yang memintanya untuk datang keapartemenya,

"aku amat sangat merindukan lelaki ku"

begitulah yang sang kekasih ucapkan melalui panggilan singkatnya,

"sejak kapan rokok kembali menjadi teman mu?"

sang kekasih bergerak bangun perlahan dengan ringisan kecil keluar dari bibir merahnya,

"sejak pekerjaan ku menuntut lebih banyak hasil memuaskan,"

"yakin hanya itu alasanya?" sang kekasih masih menuntut jawaban jujur sang lelaki,

"ditambah pujaan hati yang sudah seminggu ini hanya memberi kabar jika dirinya sudah makan tanpa ingin bertemu,"

"maaf, kau tau bukan bagaimana kondisi ku saat itu, untuk sekedar menenggak segelas kopi saja sudah bagus bagi ku yang bahkan tidak bisa meninggalkan meja kerja,"

pelukan di pinggangnya yang erat cukup membuktikan jika sang kekasih juga sama sibuknya dengan dirinya yang notabene adalah manager sebuah perusahaan,

usapan pelan nan lembut ia berikan pada punggung tangan sang kekasih,

bercinta hingga dini hari bukan sekali ini saja mereka lakukan,

hanya saja, selepas mereka melakukanya, biasanya mereka hanya akan berpelukan atau mandi bersama dan setelahnya tidur hingga matahari meninggi,

"mau mandi bersama?"

"hanya mandi, tidak yang lain," suara tegas yang terdengar imut ditelinganya membuat senyum lebar merekah dibibirnya,

"bagaimana dengan menggosok punggung mu?"

"tidak masalah, yang jadi masalahnya adalah tangan mu terkadang suka tidak terkendali," sang kekasih kembali mengomel seraya menyibak selimut dari tubuhnya,

dirinya yang melihat tubuh sang kekasih tanpa sehelai benang pun mulai meliarkan mata tajamnya kepenjuru tubuh didepanya,

matanya terus mengitari tubuh molek didepanya tanpa ia sadari jika sang kekasih sudah berlutut dihadapanya dengan sebelah tangan yang memegang bantal,

buak.....

" Tuan Min Yoongi yang terhormat, aku akan benar-benar membuat mu tidak bisa bangun jika melakukan hal yang sama,"

ucapan marah sang kekasih membuat dirinya yang masih dilantai akibat terjungkal tadi meringis seram,

tanganya mengusap wajah serta punggungnya yang sakit karena dua hantaman sekaligus, bantal dan lantai

matanya melirik kembali pada sang kekasih yang berjalan pelan menuju kamar mandi, sesekali ia akan mendengar omelan dari mulut pujaan hatinya tersebut sebelum bunyi bantingan pintu ditutup,

"Pangeran Park Jimin, bukan aku yang kau buat tidak bisa berjalan, melainkan dirimu,"

setelah bergumam rendah yang dipastikan hanya dirinya yang mendengarnya,

kakinya ia langkahkan menuju kamar mandi untuk menggoda sang kekasih,

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

YoonMin oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang