menceritakan tentang maura seorang gadis bar-bar bahkan jauh dari feminim.
berumur 23 tahun seorang dosen di fakultas bahas terkenal di bandung dan belum memiliki pasangan atau lebih tepatnya mati rasa dgn yg namanya cowok.
lalu apa kabar maura ket...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seminggu sudah berlalu. Maka selama seminggu itu maura dan james melakukan pendekatan.
Mulai dari james antar-jemput maura, dinner, jalan,dsb. Bisa di bilang selama seminggu maura dan james terlihat dekat dari pada awal bertemu.
" james gue mau tanya " ujar maura ketika mereka duduk di sebuah taman.
" tanya aja " jawab james dengan melirik sekilas ke arah maura.
" tapi jangan tersinggung yaa " ujar maura dengan suara kecil.
" gk akan "
" Lo kok bisa berubah " tanya maura sambil menatap james.
" Emang salah kalau orang ingin berubah " bukannya menjawab james malah bertanya balik.
" ya gk sih gue kepo aja "
" gue berubah itu karna seseorang " ujar james santai.
" lah trus Kok lo gk sama dia aja kenapa mau dijodohin sama gue? " tanya maura.
" kepo banget " ujar james sambil berdiri dan berlalu meninggalkan maura.
" james jawab... malah di tinggalin.. james tunggu " teriak maura sambil berlari menyusul james.
***** Kampus..
" Ra... " panggil nina saat ia dan maura telah berada di kantin.
" apa? " tanya maura sambil mengunyah bakso.
" nanti ada dosen baru pengganti pak yunus "
" truss "
" Lo gk kepo apa siapa dosen barunya?"
" kepo sih tapi gk sekepo lo "
" ye lo mah "
" udah balik yuk gue juga dah siap makan " ucap maura yg di balas anggukan nina dan mereka pun berjalan bersama ke ruangan.
*****
" Baik perkenalkan saya aditya prawira bagaskara, saya disini sebagai pengganti pak yunus yang tak lain ayah saya dan pemilik kampus ini " ujar seorang pria berperawakan gagah dengan jas hitam melingkupi tubuhnya dan menambah kadar ketampanan.
Baik maura, nina serta dosen perempuan lainnya tercengang melihat pria di depan mereka.
Mereka tak menyangka jika pengganti pak yunus adalah putra sendiri.
Pantas saja tadi para siswanya menjerit . Siapa yang tak menjerit jika melihat mereka punya dosen yang tampan.
" Semoga kita dapat berkerja sama dengan baik " ujar aditya
" baik pak " balas semua dosen yang berada di dalam ruangan.
*****
" hai " sapa aditya ketika melihat maura yang sedang menunggu di parkiran.
" eh pak aditya " balas maura sedikit kaget lantaran ia tak tahu jika pak aditya ada di sebelahnya.
Entah perasaan maura atau bagaimana baru kali ini maura merasa gugup bersama pria lain.
" panggil adit saja jangan bapak, nama kamu siapa? " tanya adit sambil menjulurkan tangan.
sebab ia tak tahu nama gadis di depannya ini, tapi entah mengapa sejak melihat pertama kali di ruangan ia ingin dekat dengannya.
" maura " balas maura sambil membalas uluran tangan adit.
" mau pulang? " tanya aditya.
" ia "
" yaudah kalau begitu bareng saya aja" tawar aditya.
Modus🙄
" gk usah pak bentar lagi ada yang jemput saya " tolak maura secara halus.
Takut saja jika james datang menjemputnya tapi ia duluan pulang dengan aditya. Walau agak kesal karna james telat menjemputnya.
" memang nya siapa yang menjemput kamu? " tanya aditya.
" itu pak yang jemput saya.."
" Saya yang jemput maura " belum selesai maura berbicara tapi suara berat khas seseorang yang maura kenal sudah lebih dulu berbicara.
Maura dan aditya berbalik ke arah belakang.
Di sana james berdiri dengan gagah dan tuxedo hitam melingkupi tubuh kekarnya dan tak lama berjalan ke arah keduanya lalu berhenti tepat di sebelah maura.
" sayang ayok pulang " ucap james sambil melilitkan tangannya ke pinggang maura.
" adit aku duluan yaa " pamit maura
" ia hati-hati " balas aditya dengan senyum kecil.
Maura dan james berjalan ke arah mobil bmw james sedangkan aditya menatap punggung maura.
