Ayah kau adalah cinta pertamaku
Lelaki pertama yang aku dengar suaranya
Lelaki pertama yang menjadi imamku
Lelaki pertama yang aku kenalAyah kau adalah pahlawan ku
Yang tak pernah lelah melindungi ku
Yang tak pernah lelah menjagaku
Yang tak pernah lelah mengajarikuAyah kau adalah tempat ku bersandar
Disaat ku sedang bersedih ku selalu bersandar pada mu
Disaat ku bersandar padamu entah mengapa hati ini tenang
Disaat ku bersandar padamu beban pikiran ku terasa berkurang
Walaupun kau hanya mengelus kepala ku tanpa mengetahui bahwa aku sedang bersedihAyah disaat kau pergi untuk waktu yang lama walaupun hanya keluar kota
Dan disaat itu aku sedang menghadapi masalah
Ku merasa beban itu sangat berat bila ku pikul sendiri tanpa ada bahu yang biasa ku sandariAyah terkadang ku merasa takut jika
Nanti ku akan pergi bersama lelaki lain
Dan hidup bersamanya, ku takut aku tidak bisa
Merasakan kenyamanan berada dalam sandaran bahumu
Yang membuat beban dikepalaku berkurangAYAH, memang aku butuh seseorang untuk mendampingi dan menjadi imamku. Tapi, entah mengapa disaat ku memikirkan itu hatiku sakit disaat harus melangkah keluar dari rumah dimana ku selalu bersama mu. Disaat itu aku ingin waktu lambat untuk berjalan supaya aku lebih lama bersama mu. Tapi, itu sudah menjadi takdir ku sebagai perempuan, yang nantinya akan pergi melangkah bersama imamku melangkah keluar dari rumah ayahku.
"Qodarullah""Bahu ayah ku ituajaibloh! Hehehe, gimana nggak ajaib coba ketika aku punya masalah dan bersedih aku hanya meletakkan kepalaku kebahu ayahku, tiba-tiba beban ku terasa berkurang. Dan ayahku hanya mengelus kepala ku padahal dia tak tahu kalo aku lagi ada masalah, tapi terasa dia memberikan nasihat dan solusi ketika ku bersandar di bahunya dan ketika dia mengelus kepalaku. Ajaibkan? Hehehe 😁."
**********
Suara hatiku yang membisu 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Fath
PoetryHanya ingin mengungkapkan isi hati yang tidak bisa diungkapkan langsung oleh lisan. Semoga suka dan bermanfaat 🙏🏻^_^