1

2.2K 235 5
                                    

!!!karakter milik furudate sensei.
author cuma minjem!!!

maklumi jika ada typo
karna author adalah manusia biasa
(. ❛ ᴗ ❛.)

happy reading.
-
-
-
-

Matahari tidak bersinar seperti biasanya hari ini, sedikit tertutup awan ke abu abuan, tanda akan turun hujan. Dan disinilah hinata terkapar tak berdaya karena tidak tahu apa yang harus di lakukannya.

“Bosannnnn” ucap lelaki berambut oranye tersebut.

Biasanya, pagi pagi Hinata akan bersemangat mengayuhkan sepedanya menuju ke sekolah, dan langsung mengikuti latihan voli di pagi hari. Namun hari ini sekolah diliburkan karena ada renovasi atau perbaikan di beberapa gedung sekolah. Akhirnya, terpaksa seluruh siswa belajar dirumah.

“mending nonton TV aja deh”

....

Gemuruh gemuruh petir mulai menunjukkan bunyi nya, samar samar namun tetap menakutkan.

Hinata yang sepertinya sudah bosan menonton Televisi di depan nya memutuskan untuk pergi ke dapur, sekedar mengambil cemilan untuk dirinya. Katanya untuk mengganjal perut.

“eh... kok basah sih?? banjir ya??”

Hinata sedikit terkejut, rumahnya jarang sekali tergenang banjir karena tinggi yang memadai, dan terlebih lagi, hujan belum turun. Masih gerimis.
.....

“okaa-san ini diluar banjirr, sampai masuk ke dalam rumah” sahut si surai oranye

Ibunya tidak membalas sahutannya sama sekali

“kaa-san?” sahut nya sekali lagi.
“kaa-san kemana sih, masa ga denger denger. kaa san- ”

Hinata terdiam, sekujur tubuh nya merinding, napas nya tercekat. Ia shock melihat ibunya terbaring lemah dengan penuh darah di sekujur tubuhnya. Sambil memeluk adiknya yaitu Natsu.

“ka...san..”
“KAA-SANN!!, APA YANG TERJADIII!!? KAA-SANN, KAA-SANN!!”

Teriak Hinata yang masih shock akan apa yang dilihat olehnya. tidak sadar air mata perlahan jatuh dan membasahi pipinya.

“sho..yo”
panggil ibu Hinata dengan lemah.

“Kaa-san apa yang terjadi!! apa kaa-san diserang?!! kenapaa?! kenapa?! apa yang terjadi padamu?! kaa-san aku mohon bertahan lah?!!”
ucap Hinata sambil menangis

“Shoyo..”
“La...ri”

Tak disangka itulah kalimat terakhir dari sang ibu. Ia meninggal karna kehabisan darah dah luka yang cukup besar di bagian kaki, karna berusaha melindungi Natsu. Namun sayang nyawa sang adik juga tak bisa terselamatkan.

apa yang terjadi..?

“KAASANNNN!!!”

kreng

Hinata sontak menoleh ke sumber dari bunyi tersebut. awalnya itu hanya sebuah panci biasa yang jatuh.

namun...

“ekor?” ucap Hinata bingung...

pelan pelan terdengar bunyi langkah kaki. Namun itu tidak terdengar sebagai langkah kaki manusia.
hewan?

Hinata sekali lagi terkejut dengan apa yang dilihatnya. aligator..
walaupun tubuh aligator itu tidak besar tapi itu mampu membuat Hinata ketakutan, sampai merinding. pikiran nya tidak jernih. dia bingung harus bagaimana. bagaimana jika aligator itu menggigitnya. bagaimana jika dia mati. bagaimana jika-

The Aligator [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang