11

798 123 1
                                    

!!! karakter milik furudate sensei.
author cuma minjem!!!

maklumi jika ada typo
karna author adalah manusia biasa
(. ❛ ᴗ ❛.)

Happy reading
.

.

.

.


Hari demi hari, Minggu demi minggu sudah mereka lewati bersama sama. Mereka saling melengkapi satu sama lain. Berbagi suka maupun duka. Saling menyemangati. Saling melindungi. Semua mereka lakukan bersama layaknya sebuah keluarga.

Namun...tidak jarang juga mereka tiba tiba kepikiran tentang teman teman mereka yang telah gugur. Contohnya kuroo yang tiap malam sering melamun dan bergumam sendiri menyebut nama sang sahabat, kenma. Dan ada juga atsumu dan Osamu yang tidak sengaja menyebut nama kita saat sedang bertengkar.

Jika atsumu dan Osamu ditanya, kita itu siapa bagi mereka, mereka pasti akan menjawab..

Kita-san itu udah kaya bunda kedua
Kita-san malaikat
Kita-san itu Abang terbaik

Kita-san itu...
rumah.

Tempat kami pulang...
Menghangatkan...

Kita-san itu segala galanya.

Selain tak sengaja mengucapkan nama kita, mereka juga sering mengucap nama suna.. atau tidak jarang mereka akan membicarakan tentang sahabat mereka yang satu itu. Entah dari suna yang suka memotret perkelahian mereka, mengompor ngompori mereka berdua ketika sedang berkelahi, atau mengadu ke kita kalau mereka sedang adu mulut.

Ah...kami merindukan mereka.

.
.

Diruang tamu saat ini ada iwaizumi, bokuto, daichi, yamaguchi, dan tsukishima. Mereka sedang duduk duduk santai sembari mengobrol dengan satu sama lain.

"Gais"
Ucap bokuto

"Kenapa bok?"

"kalian gaada niat mau pergi dari Jepang?"

"Hah?"

Mereka yang mendengarkan perkataan bokuto langsung kebingungan, untuk apa meninggalkan Jepang? Disini sudah aman, mereka tidak mau mengambil resiko.

"Ya, ninggalin Jepang, maksud gua supaya kita hidupnya lebih layak aja, disini kita hidupnya terbatas, bahkan pernah kita seharian gamakan gara gara ga dapat hewan buruan" Jelas bokuto kepada mereka

"Bener juga, tumben pinter bokuto-san" Kata tsukishima dengan nada mengejek

"Tsukii"

"Urusai Yamaguchi"

"Gua memang pintar megane-kun, lagian, kalau diliat liat kasian aja gitu sama yang lain, kalau gua mah gamakan berapa hari pun tetap kuat, tapi yang lain belum tentu gitu kan."

"Benar, aku suka gatega ngeliat Suga.." Ucap daichi

"Emm, kenapa kita ga diskusiin ini nanti sama yang lain?" Usul Yamaguchi

"Boleh aja sih, gua gayakin mereka semua setuju karna pada gamau ngambil resiko, tapi kita juga harus ngambil tindakan kan?" Kata iwaizumi

"Yoshh, nanti malam kita diskusiin tentang ini" ucap bokuto dengan semangat.

.
.

Kini malam sudah tiba, mereka semua sedang duduk dimeja makan sembari makan malam bersama.

Hari ini hewan buruan mereka cukup banyak, tadi sore nishinoya mendapatkan banyak sekali ikan.

Kuroo mendapat beberapa tanaman yang bisa dijadikan sayuran dan bumbu dapur, kageyama Tanaka dan Asahi mengumpulkan banyak kayu bakar, dan si kembar miya mendapatkan beberapa buah buahan yang segar.

Semua itu diolah dengan sempurna oleh akaashi. Masakan yang ia buat benar benar enak.

"Akaashi-san ini benar benar enak!"
Puji Hinata sambil terus melahap makanannya

"Terima kasih Hinata" dibalas senyuman oleh akaashi.

"Mau dimakan berapa kalipun masakan akaashi tetap enak, pernah ikut kursus masak ya akaashi?" Tanya suga

"Makasih suga-san, aku gapernah ikut kursus masak kok, ini semua diajarin sama bunda."

"Hmm gituu"

Saat yang lain sedang asyik asyiknya mengobrol, bokuto daichi dan iwaizumi saling tukar tukar pandang.

"Bro lu kenapa?"

"A-ah, i-itu.." ucap bokuto gugup

"Kasih tau bok cepetan" suruh iwaizumi dan daichi bersamaan.

Yang lain hanya menatap bingung ketiga pemuda itu.

"Bokuto-san kenapa?, Makanannya gaenak ya?

"Engga gitu akaashi!!"

"Jadi??"

"Emm, aku mikir..kenapa kita ga coba keluar dari Jepang?"

Hening.. tidak ada yang membalas.

"Kok pada diem?" Tanya Daichi.

"Jadi kapan kita mau pergi dari Jepang?" Tanya suga sambil terus melahap makanannya

"EH??"

"Kalian ga keberatan?" Tanya iwaizumi

"Ngga dong iwa-chan, malahan kami udah duluan ngebahas soal itu. Jadi ya kami ga kaget"

Mereka bertiga mengangguk tanda mengerti. Mereka pikir ini akan sulit, ternyata tidak, akhirnya setelah makan mereka berkumpul diruang tamu untuk mendiskusikan keberangkatan mereka.

"Oke, jadi kita harus berangkat kemana?"

Mereka semua tampak berfikir.

"Emm, Brazil?" Usul Hinata

"Kenapa Brazil?"

"Aku pernah tinggal di Brazil selama dua tahun, jadi saat kita sampai disana kita tak perlu  susah untuk nyari tempat tinggal." Jelas hinata.

"Boleh juga"

"Ah, tapi gimana kalau Brazil juga ada aligatornya?" Kageyama bertanya.

"Aku yakin aligatornya belum sampai ke Brazil, kalaupun iya pasti itu udah diberesin sama militer yang ada disana." Yakin Hinata kepada kageyama.

"Baiklah, kita sepakat bakalan ke Brazil."
"Kita kesananya naik apa?"

"Emm, kita bisa naik kapal. Sebenarnya beberapa hari yang lalu, aku, asahi-san, kuroo-san, dan yaku-san jumpa kapal yang ada ditepi pantai. Dipantai itu juga aman kok gaada aligator."
Jelas Tanaka panjang lebar.

"Woah tanaka kau benar benar membantu" Puji daichi.

"Hehe"

"Yosh, tempat dan alat transportasi sudah kita dapatkan, sekarang kapan kita bisa pergi?"

"Besok" Sahut kunimi

"A-ah, apa tidak terlalu cepat?"
Tanya bokuto ragu

"Tidak, kami bisa mempersiapkan keperluannya dalam semalam, persediaan makanan juga masih banyak, jadi kita bisa berangkat besok." Ucap yaku.

Mereka semua akhirnya sepakat, dan mulai berkemas kemas untuk keperluan besok. Dan menentukan siapa yang akan mengendarai kapalnya. Beruntungnya Tanaka dan Asahi bisa mengendarai kapal laut.

Semoga perjalanan kami bisa lancar.















Jangan lupa vote (◍•ᴗ•◍)

The Aligator [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang