Malam yang gelap nan sunyi di sebuah pesantren Subang.
Malam itu jam 00.00, aku yang tengah tidur tiba-tiba merasa gelisah. Terasa suara nafas di leherku yang membuatku sedikit merinding.
Aku membuka mata dan langsung membalikkan badanku, dan... Kulihat wajah hitam gelap tanpa rambut dengan mata setengah terbuka. Tampak sangat seram, tapi akhirnya aku sadar itu hanya temanku yang sedang tertidur.
Aku memutar bola mataku lalu kutendang badannya pelan agar ia kembali terlentang pada kasurnya.
Lalu aku kebelet kencing, aku langsung berdiri dan berjalan melewati kasur-kasur dan melangkahi tubuh-tubuh temanku yang tertidur seperti mayat.
Aku berjalan pelan agar tidak menginjak tangan atau kaki temanku.
Saat aku hampir selesai melewatinya, tiba-tiba saja pergelangan kaki kiriku seperti ditarik oleh tangan salah satu temanku, yang membuatku jatuh tersungkur.
Aku menoleh ke belakang, aku melihat tangan yang paling dekat dengan kaki kiriku. Aku berdecak kesal karna kupikir ia pura-pura tidur setelah menjaili ku.
Aku mengambil sebuah keset lalu kulemparkan ke wajahnya.
Aku tertawa kecil sambil menunggunya bangun.
Tapi 30 detik berlalu, temanku tak kunjung bangun, padahal keset itu bau dan kotor, tak mungkin ia masih pura-pura tidur.
Aku mulai merinding, aku langsung membuka pintu asrama dan berjalan keluar.
Asramaku berada di lantai 2 pojok kanan, jadi aku harus berjalan melewati 2 asrama ke kiri untuk sampai di tangga yang terhubung dengan lantai 3 dan lantai 1. kamar mandi berada di lantai 1, tepatnya persis di bawah tangga yang terhubung dengan lantai 2.
Setelah menuruni tangga,aku perlu 3 langkah ke kiri untuk sampai di lorong gelap, yang di setiap 1 meternya terdapat sebuah kamar mandi di sebelah kiri.
Total ada 5 kamar mandi yang berjajar memanjang di lorong ini. Lorong ini sangat gelap karna lampunya memang sedang rusak.
Tapi lampu di dalam kamar mandi pertama masih menyala walaupun cahayanya redup.
Aku kencing dengan tenang, aku membuka keran dan mengambil air untuk membersihkan kemaluanku. Setelah selesai aku kembali menutup keran dengan rapat, lalu aku berjalan keluar dengan lega.
Namun baru 3 langkah aku berjalan menjauhi kamar mandi, tiba-tiba aku mendengar suara keran terbuka kecil dari dalam kamar mandi yang tadi kupakai.
Aku kembali merinding, aku ingat betul telah menutupnya rapat.
Aku memberanikan diri untuk kembali masuk kamar mandi dan menutup keran rapat-rapat. Lalu aku memastikan bahwa keran tidak dalam kondisi rusak atau kendor.
Setelah itu aku kembali berjalan menjauhi kamar mandi itu. Tapi lagi-lagi keran itu terbuka kecil, terdengar suara aliran air yang mengalir ke dalam ember.
Bulu kudukku berdiri, tapi lagi lagi aku berjalan pelan memberanikan diri untuk kembali menutup keran itu, walau sebenarnya aku sangat takut.
Setelah selesai menutup keran, aku kembali jalan menjauhi kamar mandi itu dengan langkah yang sedikit kupercepat. Namun lagi-lagi keran itu terbuka dan kini terbuka sangat deras. Terdengar suara air yang mengalir kencang ke dalam ember.
Sontak aku panik dan berlari menaiki tangga, namun karna dalam kondisi panik aku tersandung dan jatuh di tangga. Terasa sakit di kakiku, aku pun kembali berdiri dan berlari lagi menaiki tangga.
Aku berlari di koridor menuju asramaku yang terletak di ujung, namun aku merasa ada yang mengejarku di belakang. Dan suara derasnya keran masih terngiang-ngiang di kepalaku.
Sampai di depan asrama aku langsung mendobrak pintu, lalu menutupnya kembali.
Aku langsung berlari menuju ke kasurku dan langsung berbaring sambil menutupi seluruh tubuh dan wajahku. Nafasku berderu kencang, aku berusaha tidur meski sulit, karna di kepalaku masih terngiang-ngiang suara keran yang deras serta suara seseorang yang mengejarku.
~~~~~~~
Selain keran, ada riddle atau hal janggal disini yang membuat hantu itu benar ada..apa itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
RELOST
Short StoryKumpulan cerpen cerpen horor berdasarkan pengalaman nyata,bukan karangan.Jadi bukan yang selalu liat setan,dll..mungkin sekedar suara atau penampakan.Maklumin ya kalo misalnya ga serem,lagi belajar nulis juga ^-^