Aku bersekolah di pesantren tepatnya di subang, bisa dibilang agak terpencil karna dikelilingi oleh hutan-hutan dan beberapa rumah-rumah warga desa.
Setelah solat magrib di masjid, aku langsung berlari menuju asrama ku yang berada di ujung ke arah tenggara.
Seharusnya ini adalah waktunya makan malam bersama yang bertempat di ujung arah barat laut. Semua asrama dikunci dan lampu dimatikan, karna di waktu ini tidak ada yang boleh masuk asrama, semua harus tertib makan bersama di tempatnya.
Tapi aku secara sembunyi-sembunyi masuk ke dalam asrama melewati jendela yang harus sedikit ku congkel.
Setelah terbuka, aku pun masuk dan mengunci jendela dari dalam.
Kini aku sendirian di dalam asrama yang gelap gulita. Tapi karna aku telah hafal letak lemari, jadi hanya dengan meraba raba pun aku bisa menemukan lemari ku dan mencari sebuah senter dan sebuah buku novel yang ingin ku baca.
Perlu diketahui di pesantren ku ini tidak di perbolehkan membawa novel dan komik, maka dari itu aku membacanya selalu sembunyi-sembunyi agar tak disita.
Aku menyalakan senter, lalu ku sorot buku yang kupegang. Sebuah buku novel yang berjudul "petak umpet minako". Aku sangat ingin terburu-buru membacanya karna aku sudah hampir sampai di akhir, hanya tinggal beberapa halaman lagi aku selesai.
Aku duduk di pojok ruangan sambil bersandar di tembok, aku membuka buku sesuai dengan halaman yang telah ku tandai.
Aku mulai membaca, bagian ini adalah epilog. Sekiranya si tokoh utama dan pasangannya telah menyelesaikan permainan itu dan hidup seperti biasa.
Semakin lama aku membaca, suasana makin dingin, semakin mencekam. Karna aku masih mengingat semua kejadian yang di bagian bagian sebelumnya, banyak suara teriakan,lolongan, serta pembunuhan.
Akhirnya aku sampai di akhir cerita, yaitu ketika baron(tokoh utama) sampai di rumahnya yang sedang gelap gulita karna mati listrik.
Baron memanggil manggil nama istrinya yang berada di lantai atas, namun suasana makin mencekam. Baron menaiki tangga sambil menelpon istrinya, namun tiba-tiba layar hpnya berubah menjadi gambar channel rusak, baron melemparnya lalu tiba-tiba ada sosok perempuan berkimono mencekik lehernya sambil berkata "kena".
Tiba-tiba senterku berkedap kedip seperti rusak, dan bersuara layaknya sedang eror. Aku sontak melempar senter itu karna teringat kejadian pada baron.
Jantungku berdebar kencang, bulu kudukku berdiri, aku merangkak kan tanganku mundur ke belakang. Terus mundur menjauhi senter itu sampai akhirnya punggungku menubruk tembok.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu yang membuat jantungku seperti berhenti berdetak seketika.
Aku berdiri, melempar buku ke sembarang arah, lalu aku berlari menuju jendela. Aku yang sangat panik menjadi kesusahan membuka slot kuncian pada jendela.
Nafasku terengah-engah, sampai akhirnya terbuka, aku langsung melompat keluar.
Aku yang terjatuh di lantai teras, mendongakkan kepalaku untuk melihat ke dalam asrama, masih gelap gulita, lalu tiba-tiba seperti ada suara lolongan kencang dari dalam asrama.
Sontak aku bangun dan berlari secepat mungkin mencari tempat ramai. Karna ini jam makan, tentu saja semua tempat sepi kecuali di tempat makan. Ya, aku harus berlari dari ujung ke ujung.
Selama berlari, di kepalaku terngiang ngiang suara teriakan-teriakan manusia yang berubah menjadi setan, dan juga di belakangku ada suara orang berlari dengan kapak yang di seret-seret.
Aku berlari sambil memejamkan mataku, dan kedua tangan menjambak rambutku sembari berteriak histeris.
Sampai akhirnya aku merasa ada cahaya terang di depan ku. Lalu aku membuka mata, dan akhirnya aku sampai di tempat makan.
Mata semua orang tertuju padaku, melihatku seperti orang gila. Aku menunduk dan berlari mencari tempat duduk yang biasa ku tempati bersama temanku, dan duduk bersama mereka.
Mereka mempercayai ceritaku, karna merekapun mengalami hal aneh ketika membaca buku itu sendirian di malam hari
~~~~
Disini juga ada riddle yang menunjukan hantu itu benar ada loh.. Coba tebak dimana riddlenya..
*sekali lagi maaf kalo ga serem atau ga jelas T_T
KAMU SEDANG MEMBACA
RELOST
Short StoryKumpulan cerpen cerpen horor berdasarkan pengalaman nyata,bukan karangan.Jadi bukan yang selalu liat setan,dll..mungkin sekedar suara atau penampakan.Maklumin ya kalo misalnya ga serem,lagi belajar nulis juga ^-^