Ch 4: Teased?

153 24 8
                                    




Yugyeom duduk di bar, ia terlihat menunggu kedatangan orang lain. Sesekali tangannya sibuk mengecek notifkasi di handphonenya. Tidak lama seseorang masuk kedalam bar dan mengambil duduk disebelahnya.

"Mas?"

Yugyeom berdiri dan memeluknya. Gadis itu tertawa, "Kangen kan?"

Tidak ada jawaban. Mereka hanya berpelukan untuk waktu yang cukup lama. Seperti ada hal lain yang ingin Yugyeom sampaikan, tapi rasanya berat.

"Kamu kenapa?"

"Nggak apa-apa."

Gadis itu mengambil duduk disebelahnya. Memerhatikan Yugyeom dengan seksama. "Jangan bohong sama aku mas. Ada apa?"

"Kamu mau nunggu aku kan?" tanyanya.

"Naeun. Kamu tahu kan konsekuensinya?"

Naeun menunduk. Memangku kedua tangannya dengan cemas. Dia tahu betul kemana arah pembicaraan ini. "Iya mas. Maaf kemarin aku lancang. Kamu nggak kabarin aku sebulan lebih!"

Yugyeom menoleh, menatap Naeun lemah. Mencari perhatian untuk belas kasihan. Seharusnya gadis itu tahu bagaimana posisi mereka sekarang? Sulit.

"Maaf, mas." Naeun masih menunduk di tempatnya.

Yugyeom menghela nafas, sedikit kasar. Pikirannya sedang kacau, seharusnya dia tidak begini dari awal.

"Aku yang harusnya minta maaf. Dari awal ini nggak boleh terjadi."

"Terus kamu mau nyerah gitu aja mas? Aku sudah mengiyakan maunya kamu, sekarang kamu mau tinggalin aku gitu aja?!" seru Naeun. Suaranya terdengar sedikit serak. Sudah jelas gadis itu menangis. Satu-satunya titik lemah Yugyeom, dia tidak bisa melihat wanita manapun menangis. Terlebih dihadapannya begini.

Tangannya merengkuh pipi Naeun, lalu mengusapnya pelan. "Kita coba lagi ya pelan-pelan. Aku pasti berjuang demi kamu, demi kita. Aku juga sudah bilang kan, kasih aku waktu setahun. cuma setahun, aku bakalan bujuk mama lagi setelah itu."

Gadis itu mengangguk dalam tangis. Sejujurnya dia juga tidak berdaya. Background keluarganya yang jauh dibawah standar keluarga Yugyeom tentu menjadi alasan dasar kenapa mama Yugyeom tidak merestui mereka. Tapi dia masih yakin kalau cinta diatas segalanya.

"Aku juga minta satu hal lagi sama kamu."

Yugyeom menarik dagu Naeun untuk menatapnya. Pria itu tersenyum, "Jangan cari aku ke rumah."

"Sekian untuk meeting hari ini." Bos dan staf lain berdiri dan meninggalkan ruangan dengan segera.

Rose masih sibuk menyelesaikan notulen yang harus segera di upload. "Rose?"

"Ya?"

Jaehyun, sepupu Yugyeom lain hari yang juga junior staf divisi marketing menghampirinya. "Kenapa Jae? Kok masih disini?" tanya Rose yang masih fokus dengan pekerjaannya.

"Makan yuk? Pas jam makan siang ini. Sushi mau nggak?"

Mendengar Jaehyun menyebut salah satu makanan kesukaan Rose membuat wanita itu antusias. "Boleh, boleh. sudah lama nggak makan sushi. Tapi tunggu aku selesai dulu ya, cuma tinggal upload aja kok."

Jaehyun mengangguk dan mengambil duduk disebelahnya. Diam-diam Jaehyun mengeluarkan ponsel dan memotret Rose yang masih fokus dengan tugasnya. Wanita cantik disebelahnya ini adalah istri dari sepupunya. Sayang dia kalah start. Tapi dia tahu kalau Yugyeom nggak terlalu suka dengan Rose. Berarti dia masih punya kesempatan.

Marriage Contract [KYG x PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang