00.2 - Hari pertama

168 118 67
                                    

--

Kamu tau? bagiku bisa melihat senyumanmu adalah salah satu anugerah terindah dari tuhan.

Selesai melaksanakan ujian akhir semester, sekolah mengadakan porak banyak lomba lomba yang akan dilaksanakan dan diramaikan oleh siswa siswi kelas 7 dan 8, seharusnya El juga termasuk dari salah satu mereka, namun sayangnya karna ada Event, dan pelatihan khusus dikarenakan sebentar lagi akan dilaksanakan wisuda di tempat lesnya, El tidak bisa mengikutinya.

El terdiam didepan cermin, memandangi dirinya yang kali ini mengenakan dress berwarna denim, serta kerudung segi empat biru tuanya, "Dia pake baju apa ya?, apa bakal sama pake warna denim? "

"Atau, pake warna abu yang biasanya dia pake"

"Eh, dia pake apa aja juga ganteng"

"Semestakuu" El mengucapkanya kemudian tersenyum.

Tak sadar ternyata ada Ibunya yang dari tadi memerhatikan El yang sedang berbicara dengan dirinya sendiri, Ibu memandangi anak gadisnya dengan keheranan, tersadar melihat Ibu dari cermin, El langsung berbalik kebelakang.

"Eh ibu, kenapa bu masuk kamar ko gabilang bilang sih" ucap El cengengesan.

Ibu menggelengkan kepala sembari tertawa melihat tingkah aneh El "Harusnya ibu yang tanya, Kamu kenapa ngomong sendiri? mana bilang, ganteng ganteng segala, mau ketemu sama dia ya? "

"Yaiya dong bu, mau seharian tuh anaknya seminggu lagi, sama semestanya ceunah" sambar Ayah yang ternyata ikut menyimak pembicaraan.

"Ih Ibu Ayah apaansihh" El mengalihkan pembicaraan, padahal sebenarnya ia hanya salting.

"Ngapain coba ke kamar Aku? " sambungnya ketus.

"Tuh, didepan ada Ayarra" jawab ibu.

El bergegas mengambil tasnya, kemudian meminta izin untuk berangkat ke tempat les bersama Ayarra.

"Ibu, Ayah, Aku berangkat dulu ya" ujar El sembari salim kepada kedua orang tuanya.

"Ayah, pulangnya gausah jemput Aku sama Ayarra"

"Sama Ayarra, atau sama si ekhem? " ledek Ayah.

"Ayarraaaa"

"Udah ah aku berangkat, bye" kata El sambil berlalu kemudian menghampiri Ayarra.

Lapangan basket ramai seperti biasanya, El dan Ayarra berjalan lewat sana untuk berangkat ke tempat les. kedua mata El melihat keadaan sekitar, mencari cari seseorang yang ditunggunya.

"Nyari si Fiersha pasti" tebak Ayarra yang sudah hafal kebiasaan temannya itu.

El menyengir, "Yamasa gue nyari si Abyan"

Ayarra mendelik "Meh, Abyan mah punya gue"

"Noh tu ada mereka" Suara remaja pria cukup keras terdengar dari belakang El dan Ayarra.

El dan Ayarra reflek berbalik cepat kebelakang.

Seketika El dan Ayarra mendadak diam, membeku ditempat. bagaimana tidak? seseorang yang mereka sukai ada berjalan dibelakangnya, sedangkan baru saja tadi mereka membicarakannya.

The Title Is Your NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang