Seorang anak kecil berumur tujuh tahun saat ini sedang memetik buah apel di kebun orang tuanya. Dan tentu saja di awasi oleh orang tuanya. Dia anak yang sangat manis. Surai yang berwarna sama dengan langit senja dan bola mata besar dengan warna coklat madu, serta tak lupa pipi yang gembul dan kulit yang putih.
Tak ada orang yang akan menolak anak itu jika mereka di beri secara geratis, namun sayang anak itu memiliki ibu yang sangat protektif, dan sangat garang.
Sawamura shouyo. Ya, namanya adalah Shouyo. Ibu shouyo bernama sawamura koushi, dan sang ayah bernama sawamura Daichi. Shouyo tinggal bersama orang tuanya di desa Hokku, desa yang sangat terkenal dengan tanah yang subur dan juga terkenal dengan misteri hutan terlarang Hokku.
Shouyo bukan anak tunggal, dia memiliki dua kakak laki laki dirumah.
Shouyo adalah anak bungsu pasangn sawamura. Anak pertama mereka adalah sawamura Kei berumur 18 th, anak yang pintar yang sedang merencanakan suatu proyek untuk kemajuan di desa Hokku, Kei itu kak yang sangat usil kepada shouyo, Anak kedua pasangan sawamura yaitu, sawamura tobio berumur 16 th. Anak yang tidak terlalu pintar namun sangat menolong keluarga. Ya, tobio memang tidak pintar, namun jika itu berhubungan dengan ekonomi, tobio sangat sangat hebat, ia bisa menjual hasil panen keluarga dengan sangat cepat, tak butuh waktu dua hari. Dalam sehari pun tobio bisa menjual hasil panen sampai tak bersisa. Lain Kei lain juga tobio, tobio itu juga suka usil kepada shouyo tapi tak separah Kei.
Mereka memang tidak kaya, namun meraka merasa bahagia dengan kehidupan yang seperti ini. Begitu juga dengan seluruh penduduk di desa Hokku. Kehidupan didesa ini sangat sederhana. Kereta kuda mewah tidak akan pernah terlihat di desa ini, hanya bangsawan yang bisa memilikinya dan jika ingin melihat maka harus ke kota dulu.
***
Shouyo sedang asik dengan kerjanya, memetik apel. Walaupun tubuhnya kecil dan pendek namun ia pandai memanjat. Dan pohon yang dipanjat shouyo pohon yang kecil.
Setiap kali shouyo membantu orang tuanya panen, maka setiap itu pula ia akan bertanya sesuatu hal yang sama dengan yang ia tanyakan kemarin kemarin. Seperti saat ini....
"Ne, kaa-chan pohon itu sangat besar dan tinggi, apa shouyo boleh kesana untuk melihatnya? " Tanya shouyo kecil. Ia melihat pohon yang sangat sangat besar dan tinggi. Terlihat jelas dari tempat ia berdiri saat ini.
Pohon itu terletak di dalam hutan terlarang dan itu jauh kedalam hutan. Itu sebabnya pohon itu dibilang pohon yang sangat sangat besar.
"Tidak shou, hutan sangat berbahaya, jadi jangan berangan angan untuk melihat nya, mengerti? " Balas koushi lembut. (Oh!, author lupa. Disini koushi tetap laki-laki ya)
"Memangnya kenapa bisa bahaya? " Tanya Hinata lagi. Tentu saja ia bertanya kembali, anak kecil seperti Hinata memiliki tingkat penasaran yang sangat tinggi, jadi tak heran jika ia kembali bertanya.
"Hahhh, baiklah sepertinya tou-chan akan menjelaskannya kali ini....hutan dikatakan bahaya karena penduduk desa mengatakan jika didalam hutan terdapat siluman serigala . Dan apa lagi di pohon yang besar itu, disana tempat mereka tinggal. Jadi shouyo mengerti kenapa kita tidak boleh memasuki hutan terlalu dalam? " Jelas Daichi panjang lebar. Daichi sudah tidak tahan dengan pertanyaan anaknya. Setiap kali mereka panen maka sang anak akan bertanya. Dan akhirnya Daichi memutuskan untuk menjelaskan kepada sang anak.
"Um shouyo mengerti" Balas shouyo disertai dengan anggukan kecil.
"Shouyo anak yang pintar, sebaiknya kita selesaikan ini cepat, agar kita bisa pulang dan istirahat"Ucap Daichi mengelus surai jingga sang anak.
Akhirnya mereka kembali bekerja tanpa pertanyaan aneh sang anak. Namun apakah shouyo akan berhenti untuk penasaran?. Oh, tentu saja tidak. Rasa penasarannya tetap seperti dulu, atau bahkan sekarang sudah bertambah akibat penjelasan sang ayah.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Hurt My Wolf [End]✅
FantasyShouyo sedari tadi memberontak. Ia berusaha melepaskan tangan warga yang kini membekap mulutnya. Dan akhirnya shouyo menggigit tangan itu hingga membuat orang nya berteriak kesakitan. "Tidak!!, kumohon jangan bunuh mereka!!. Jangan sakiti mereka...