"Seok, aku sakit gigi..."
"Ke dokter lah?"
"Aku takut!"
"Kamu badannya aja gede tapi disuruh mangap sama dokter gigi malah mingkem," ucap Wooseok memperhatikan suaminya yang sedang mengusap-usap pipi kirinya.
Bukan sekali dua kali Seungwoo mengeluh sakit gigi seminggu terakhir ini. Namun, setiap kali disuruh bertemu dengan ahlinya dia menolak dengan tegas. Alasannya kali ini banyak pekerjaan atau malas antre. Satu tahun menikah dengan Seungwoo setelah berpacaran selama 6 tahun membuat Wooseok paham alasan yang sebenarnya.
"Aku kumur pake garam aja deh," Seungwoo memutuskan pengobatan tradisional yang diajarkan oleh neneknya dulu sekali.
Wooseok mendengus sebal karena yakin cara ini hanya bertahan beberapa saat saja.
"Masalah tuh harus segera diatasi, jangan cuma dilupain sementara," cetusnya nggak sabar.
"Sayang, kamu tahu kan aku dikenal sebagai problem solver? Aku nggak pernah anggap enteng masalah," sahut Seungwoo mulai sibuk mencampur setengah sendok garam ke dalam segelas air putih.
"Nggak usah belaga polos deh. Kamu tahu apa masalah yang aku maksud."
"Sakit gigi?"
"Iya."
"Ini aku lagi menemukan solusi untuk mengatasi masalahnya," balas Seungwoo sesaat sebelum berkumur di kitchen sink.
"Ya udah Mr. Know It All, kamu yang paling tahu. Jangan ngeluh lagi kalo kumat giginya," kata Wooseok sambil memakai hoodie abu-abunya menutupi kemeja biru cerulean-nya.
Seungwoo mengamati Wooseok yang berjalan menuju pintu belakang rumah. Namun, tidak bisa mengucapkan apa-apa karena masih harus berkumur selama 30 detik sesuai petunjuk neneknya. Dari balik jendela dapur Seungwoo mengintip Wooseok yang masuk ke dalam mobil dan memundurkannya hingga menghilang di belokan rumah.
"Marah apa ya?" tanya Seungwoo setelah menyemburkan air garam bekas kumurnya ke sink.
Seungwoo mengeluarkan ponselnya dan memutuskan untuk melakukan panggilan video.
Kenapa?
Kamu mau ke mana Sayang?
Kerja lah, kamu pikir ini hari apa?
Jumat
Terjawab kan pertanyaan kamu?
Kok nggak pamit?
Mau cium tapi kamu asyik kumur, males jadinya
Kamu marah?
Nggak, Woo....
Aku nyusul ke kantor kamu ya? Ngapain?
Minta jatah cium
Ih, nggak usah aneh-aneh!
Kenapa?
Kita kan udah nikah?
Aku nggak mau kamu bikin heboh kayak waktu dulu!
Ya biar aja orang-orang iri
Nggak ada ya mereka jadi titip salam atau makanan, bahkan ngajakin gosip soal kamu
Terima aja, Seok? Kan lumayan makanannya
Kamu nggak takut diguna-guna?
Aku tuh udah kena pelet kamu, mana mungkin berpaling ke lain hati
Tapi mereka kan nggak tahu kamu udah nikah, Woo
Aku belum boleh bilang sama agency, Sayang...
Ya udah nggak usah dibahas
Aku nyusul ya?
Terserah aja. Udah ah, aku masih nyetir nih!
Kamu nggak usah ngomong juga nggak apa-apa. Aku suka liatin kamu, Seok... Gombal!
Tapi nggak usah merah gitu dong mukanya. Aku nyusul pokoknya, ini lagi masuk mobil!
Udahan video call-nya, kamu kan harus konsentrasi ke jalan
Siap Sayang! Otw...Seungwoo langsung memasukkan kunci dan menyalakan mesin mobil. Untung juga dia punya kebiasaan bangun pagi dan berpakaian rapi sehingga bisa langsung menyusul Wooseok. Seungwoo seorang aktor sukses yang terpaksa merahasiakan kehidupan pribadinya dari radar media dan masyarakat.
Melalui negosiasi alot akhirnya Seungwoo bisa meyakinkan agency bahwa keinginannya menikahi Wooseok tidak akan mengurangi job. Atas dasar kesepakatan bersama hubungan Seungwoo-Wooseok juga hanya boleh diketahui umum sebagai kakak-adik supaya tidak menurunkan pasaran sang aktor.
KAMU SEDANG MEMBACA
ekspektasi
FanfictionPasusu yang punya profesi berbeda, tapi harus menyembunyikan status pernikahan mereka dengan bumbu cemburu dan salah paham setiap hari 😉 BxB, lokal, fluff, Seuncat married life enjoy!