Wooseok masih memandangi DM di akun Instagram-nya dengan perasaan galau. Gimana nggak, cinta pertamanya di SMP tiba-tiba mengirim pesan untuk menanyakan kabarnya.
"Gini deh kalo status harus disembunyiin dari semua orang. Nggak bisa langsung nolak tegas, harus basa-basi karena nggak punya alasan jelas," keluh Wooseok dalam hati sambil mengembuskan napas.
"Jawab singkat aja lah, trus cuekin," putus Wooseok.
Kabar baik, smg kamu juga baik2 aja
Baru saja meletakkan ponsel, sudah terdengar notifikasi bertubi-tubi.
Kabarku baik juga. Seok, kata Yohan kamu kerja di Selatan kan?
Aku baru pindah kantor ke Selatan juga. Kapan2 lunch bareng ya :)
Minta nomor telepon dong Seok
Wooseok makin mendesah kesal, tapi jarinya mengetikkan pesan balasan singkat yang sopan.
Iya, di Selatan. Kabari aja waktunya, have a great weekend!
Wooseok keluar dari ruang kerjanya untuk mendekati Seungwoo yang sedang berbaring dengan iPad di sofa ruang santai dekat dapur.
"Woo..."
"Apa Sayang?" sahut Seungwoo buru-buru bangun dari posisinya.
"Kapan hubungan kita bisa diperjelas?"
"Kan aku udah bilang abis filmku launching, bulan depan atau dua bulan lagi," jawab Seungwoo dengan senyum pasrah.
"Lama ya..."
"Nggak, sebentar lagi kok."
"Bakal mundur nggak?"
"Soal itu aku harus nanya manajemen, Seok."
"Terus aku harus gimana dong sambil nunggu keputusan manajemen?" keluh Wooseok.
"Kenapa Seok?" tanya Seungwoo meraih telapak tangan Wooseok.
"Aku sebel harus berbaik-baik sama orang-orang yang sok akrab."
"Siapa?"
"Ya yang ngajak makan siang lah, dinner, nonton.. macem-macem," adu Wooseok dengan bibir mengerucut.
"Banyak banget?"
"Emang kamu aja yang punya penggemar," desis Wooseok.
"Makanya... jangan cakep-cakep," ujar Seungwoo mencubit pipi Wooseok.
"Mikinyi jingin cikip-cikip," balas Wooseok menirukan kata-kata Seungwoo dengan ketus.
"Kok kamu marahnya ke aku sih?"
"Kalo status kita jelas kan aku enak nolaknya. Taken, nggak bakal ada yang deketin," tegas Wooseok.
"Nggak mungkin, Seok. Kita udah jalan aja dulu kakak kelas di kampus masih sering titip salam ke kamu lewat aku. Intinya apa pun status kamu ya tetep aja godaan buat orang-orang untuk deketin kamu," kata Seungwoo apa adanya.
"Terus aku yang salah?" tanya Wooseok galak.
"Nggak Sayang, pekerjaan aku yang salah," ucap Seungwoo berusaha menenangkan pasangannya.
"Iya, profesi kamu ngeselin kadang-kadang. Apa kamu masih sering dichat sama lawan main di film Dawn kemarin? Pinjem iPad kamu, Woo," ucap Wooseok tiba-tiba.
"Sidak?" tanya Seungwoo sambil menyerahkan iPad-nya.
"Anggaplah gitu. Takut?"
"Nggak, dilihat aja. Passcode..."
"271088, atau udah ganti?"
"Masih sama Sayang.."
Wooseok mengangguk dan mulai mengetikkan tanggal ulang tahunnya dan angka 88 yang dipilih Seungwoo agar hubungan mereka tidak pernah putus, infinity.
KAMU SEDANG MEMBACA
ekspektasi
FanfictionPasusu yang punya profesi berbeda, tapi harus menyembunyikan status pernikahan mereka dengan bumbu cemburu dan salah paham setiap hari 😉 BxB, lokal, fluff, Seuncat married life enjoy!