6 · Shatter

509 55 7
                                    

The Whole of You

.

.

.

.

.

"Jungwon? Sayang?"

Lelaki yang Jungwon hindari.

Datang.

Ia menenteng sebuah plastik dan keranjang buah di masing-masing tangan. Sudut bibirnya tertarik keatas begitu mendapati keberadaan sosok yang ia cari sedang duduk di sofa ruang tamu bersama dua teman terdekatnya.

"Yang? Aku bawa banyak makanan. Kamu belum makan, kan?"

Jungwon menatap lelaki itu dengan tatapan tak terbaca. Padahal niat hati masih belum sanggup bertatap muka dengannya.

Jay, lelaki itu, meletakkan plastik berisi kotak makanan di meja ruang tamu lantas berjalan dengan santai menuju dapur untuk meletakkan keranjang buah.

"Won?" Sunoo menyenggol lengan Jungwon yang membeku di tempat.

Gadis itu tersadar dari lamunannya, lantas meremat pergelangan tangan Sunoo gelisah.

"Bicarain baik-baik." Ni-Ki menyahut saat Jay akan mendudukkan diri di samping Jungwon.

Lelaki itu melirik keberadaan Sunoo dan Ni-Ki lantas berdehem canggung.

"Won, bisa kita bicara? Berdua..." Jay mengambil genggaman Jungwon yang menganggur di pangkuan. Mengusapnya dengan sayang sembari menatap harap pada kekasihnya yang ia cintai.

Jungwon menatap laki-laki itu lantas memejamkan mata dengan mendengus kecil. Ia menarik tangan yang sebelumnya di genggam Jay, lantas berlalu menuju kamarnya dan diikuti Jay di belakang.

Jay menutup pintu kamar Jungwon, tanpa menunggu lama ia memeluk gadis itu dari belakang saat Jungwon sedang menata ranjangnya yang berantakan.

"Maafin aku, maaf..."

Jungwon memejamkan mata, menggigit bibir bawahnya menahan isakan yang seperti akan datang kembali.

"Jangan hindarin aku lagi, Won. Aku nggak bisa."

"Won..." Jay membalikkan badan gadis itu agar berhadapan dengannya. Hatinya berdenyut nyeri ketika mendapati gadis itu terisak kecil dalam tundukan kepala.

"Harusnya aku menghindar, aku tau. Aku bodoh waktu itu. Harusnya aku jaga perasaanmu. Tapi Won, aku juga sama-sama syok waktu dia cium aku begitu aja. Aku nggak tau harus ngapain. Apalagi banyak penonton yang liat dan kami lagi diatas panggung."

"Maaf ya sayang, harusnya aku nolak undangan itu. Harusnya Illuminate nggak tampil di acara itu." Jay semakin menyalahkan dirinya saat melihat Jungwon tersedu dalam isak tangisnya.

Ia memeluk erat gadis itu, menciumi pucuk kepalanya seakan untuk menenangkan kekasihnya. "I'm sorry baby, please forgive me..."

Jungwon membalas pelukan itu. Meresapi kehangatan tubuh Jay yang melingkupinya.

Ia tidak bisa membayangkan jika Jay pergi dari sisinya. Lelaki ini sudah menjadi bagian hidupnya yang paling berharga selain keluarga dan sahabatnya.

Keduanya saling mendekap selama bermenit-menit. Jungwon berusaha menetralkan tangisannya, mengontrol semuanya agar tidak berlarut-larut.

Jay pun dengan sabar menunggu gadis itu membaik. Memastikan Jungwon tenang terlebih dahulu.

Ketika Jungwon melepas pelukannya, ia mengusap kedua pipinya yang berlumuran air mata dengan tisu yang ada di nakas dekat ranjang. Mencoba menarik nafas dan membuangnya berulang kali.

The Whole of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang