7 · Deep Talk

555 49 1
                                    

The Whole of You

.

.

.

.

.

"Neng Uwon!" Pak Sholeh, supir angkutan umum kenalan Jungwon mendesis khawatir ketika tak sengaja melirik kedua siku tangan Jungwon yang berdarah.

Gadis itu meringis malu, menggelengkan kepala tanda tidak apa-apa. Rok sekolahnya pun kotor dibagian belakang. Sisi samping kanan roknya sobek namun tak terlalu besar.

Wajah sembab Jungwon untungnya tertutupi masker yang sengaja ia bawa dari rumah.

Semua berkat kecerobohannya. Akibat lamunannya di pinggir jalan selepas pertemuannya dengan ibu Jay, ia yang tak fokus menyebrang tiba-tiba tersenggol motor dari arah depan hingga jatuh terduduk dengan sanggahan kedua siku kearah belakang dan pantat yang mendarat lebih dulu diatas aspal.

"Nggak apa-apa, pak. Tadi abis jatuh."

"Kok bisa gitu, neng? Roknya sampe sobek gitu. Jatuh dimana atuh?"

"Di deket cafe daerah tengah kota, pak. Tadi abis nongkrong sama temen-temen." Bohongnya.

Pak Sholeh menjalankan mesin kendaraannya setelah memastikan Jungwon duduk dengan nyaman. Kebetulan tidak ada penumpang lain selain Jungwon sehingga Pak Sholeh tak sungkan mengajak gadis itu berbincang.

"Jatuhnya teh gimana tadi, kok bisa sampe kayak gitu, neng?"

"Biasa pak, saya kan hobi meleng. Nggak liat jalanan, terus ketabrak motor dari depan, dikit..."

"Ya ampun, neng! Ati-ati atuh! Kok bisa sampe ketabrak si eneng mah..."

"Hehehe..." Jungwon hanya bisa terkekeh kecil menanggapinya.

"Apa mau bapak anterin ke dokter? Takutnya ada luka dalam, neng. Lebih bahaya."

"Nggak apa-apa, pak. Cuma lecet dikit doang kok. Jatuhnya juga gak parah."

"Beneran?"

"Iya..."

Jungwon terharu dengan kecemasan dalam nada suara pak Sholeh. Meskipun beliau hanya orang asing, namun pria tua itu terdengar tulus. Seperti mengkhawatirkan putrinya sendiri.

"Hari ini nggak ngajar taekwondo, neng?"

"Nggak, pak. Libur dulu. Digantiin kakak pembina lain."

"Oh gitu, makanya tadi pas berangkat saya nungguin eneng di tempat biasa, eh ternyata libur. Malah ketemu sekarang pas bapak arah balik."

"Iya, pak. Besok saya masuk kok."

"Jangan dulu lah neng, itu lukanya gimana? Nggak sembuh-sembuh. Istirahat dulu atuh."

"Nggak papa, pak. Saya nggak enak sama rekan ngajar yang lain kalau sering nggak masuk."

Percakapan mengalir hingga Jungwon berhenti di jalan dekat rumah. Ia berjalan tertatih setelah memastikan angkutan umum pak Sholeh menjauh, tidak ingin membuat pria tua itu semakin khawatir.

Beberapa orang melihatnya aneh, tentu saja karena penampilannya yang lusuh. Jungwon tak peduli, ia berusaha menjalankan kakinya dengan menahan rasa sakit hingga sampai di rumah tercinta.

Ketika membuka pintu rumah, ia mendapati keberadaan Sunghoon dan Jake sedang mengobrol di ruang tamu. Sepertinya Sunghoon baru saja pulang latihan dilihat dari baju ice skatingnya yang masih melekat di badan.

The Whole of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang