"Bu,Hasya mau bicara boleh?"Hasya menghampiri Ibunya yang sedang memasak didapur. Kemudian ia duduk disalah satu kursi meja makan yang tersedia disana.
"Kenapa nak? " tanya Ibunya yang masih sibuk memasak tanpa berniat memandangnya.
"Hasya kepikiran Misha bu, ?"
"Emang nya Misha kenapa? Sakit? " tanya Ibunya heran.
"Engga sih bu, dia sehat. Tapi... "
Hhhhh, Hasya bingung memulainya. Harus dari mana Ia bicara."terus kepikiran kenapa?"
"ehmm, nanti kan Misha pasti tumbuh besar ya bu, dan Hasya pun pasti akan menikah suatu saat nanti in syaa Allah. Kalau nanti Hasya nikah, dan Misha tumbuh dewasa. Dia jadi bukan mahram dengan suami Hasya kan ya bu? "
"Iya , dia kan bukan darah daging kamu. Kecuali dia anak kandung mu, lalu kamu jadi single parent, kemudian nikah lagi. Saat kamu dan suami sudah 'campur', maka dia resmi jadi mahram suami mu."
"Terus gimana cara bikin Misha biar bisa jadi mahram suami Hasya kelak bu?"
Jujur saja beberapa hari ini Ia agak terganggu dengan pemikiran itu. Ia takut berpisah dari Misha karena suatu saat ia pasti harus menikah. Kalau keadaan nya masih seperti ini Misha ga bisa jadi mahram suami nya kelak.
Ibu tampak tengah berfikir sebelum akhir nya mengatakan sebuah kalimat yang membuat Hasya terdiam cukup lama.
"Kamu harus jadi Ibu susu nya Misha. Baru dia bisa jadi mahram dikeluarga kita dan mahram untuk suami mu kelak."
"jadi Hasya harus kasih Misha ASI ya bu?"
"Secara hukum agama iyaa harus seperti itu. Tapi kan kamu belum menikah, belum hamil jadi belum bisa ngeluarin Asi, kecuali kamu program."
Hasya berfikir, 'program apa yang Ibu maksud?'
Seolah bisa membaca apa yang anaknya fikirikan, Ibu nya kembali menjelaskan.
"Maksudnya itu program supaya bisa menyusui tanpa hamil sayang, namanya Induksi Laktasi.""Induksi Laktasi? Kaya gimana itu bu?" tanya Hasya penasaran.
Ceklek
Ibu mematikan kompor, dan mulai menata makanan ke meja makan. Pertanyaan yang Hasya ajukan belum terjawab karena sepertinya Hasya memang harus membantu Ibunya dulu.
Mengambil hasil masakan Ibu nya didapur, Hasya mulai membantu menata menu makan malam mereka.Setelah semua rapih, Ibu nya mengajak Ia duduk dihalaman belakang rumah, yang berdekatan dengan dapur.
"Sini duduk, kita ngobrol disini saja."
Hasya duduk disamping Ibunya,
"Misha aman kan? Masih tidur kan dia?" tanya Ibunya."Iya bu aman, dia udah tidur dari habis magrib tadi."
Ibu nya mengangguk, kemudian membetulkan posisi untuk mereka bisa saling berhadapan.
"Jadi bu, Induksi laktasi itu apa?"
Dengan gerakan santai Ibunya meminum teh hangat yang tadi Hasya buatkan khusus untuk Ibunya. Baru setelahnya Ia menjawab pertanyaan putri bungsunya.
"Induksi laktasi itu program yang biasanya dilakukan oleh seorang perempuan yang mengadopsi bayi dan dia mau memberi Asi pada bayinya itu. Walaupun si ibu tidak atau belum hamil ia tetap bisa mencoba untuk memberi Asi pada bayinya melalui program ini. "
Hasya menyimak dengan mata berbinar, ia seperti menemukan harta karun begitu mendengar jawaban sang Ibu.
"Ih maasya Allah, keren yaaa jaman sekarang. Hasya pengen kaya gitu Bu,menyusui Misha, boleh ga?" tanya nya begitu antusias.

KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Mother? Can I?
Short StoryMenjadi Ibu di usia muda? Bahkan tanpa menikah dan tanpa pernah hamil. Tentu bukan suatu hal yang mudah. Harus menerima pandangan aneh dari masyarakat, cibiran yang silih berganti, dan harus menerima kenyataan bahwa akan banyak waktu di masa mu...