4 minggu berlalu setelah serangkaian proses IL berhasil Hasya lewati. Sekarang dia hanya perlu sering-sering menyodorkan ASI nya ke Misha dan sesering mungkin melakukan pumping ASI agar ASI nya keluar banyak dan lancar.
Saat ini dipagi hari sebelum Hasya berangkat ke kampus, ia mencoba lagi untuk memberikan Misha ASI. Berharap hari ini ASI nya bisa keluar banyak.
Hasya mengambil Misha dari tempat tidur,ia sedang merengek karena haus.
"Shhhh, sayang jangan nangis nak. Misha haus yaa? Kita coba mimik lagi ya nak." Hasya meletakkan Misha diatas pangkuannya dan menyanggah punggung bayi itu dengan bantal.
"Bismillah, bantu Umma ya nakk supaya ASI nya keluar banyak, Misha harus kuat mimik nya ya sayang." diusap lembut kepala Misha sebelum akhirnya Hasya mulai menyodorkan ASI nya.
Misha mulai melahap ASI nya dengan rakus , namun sedetik kemudian dia menangis karena kesal. ASI nya lagi-lagi belum banyak keluar. Hasya mendesah lelah. "Sabar ya nak, Umma pijat dulu supaya ASI nya keluar banyak".
Hasya mulai memijat PD nya, ia sudah mulai lihai melakukannya, karena selama proses IL Ia selalu dianjurkan memijit PD secara mandiri. Setelah dirasa cukup Hasya kembali menyodorkan ASI ke Misha.
"Nah, yuk sayang kita coba lagi. Bismillah semoga Allah lancarkan ASI nya yaa, supaya Misha bisa mimik yang banyak. Ya nakk? " Ia tersenyum melihat Misha yang berhenti merengek saat dirinya ajak bicara."Bismillahirrahmanirrahim" Hasya menuntun Misha untuk mimik. Dalam hati Ia berdoa supaya ASI nya banyak dan lancar. 'Ya Allah, perbanyak ASI Hamba, supaya Misha bisa minum ASI yang cukup.'
Betapa terkejutnya Hasya ketika merasakan hisapan kuat dari Misha saat mimik kepadanya. Ia bisa merasakan ASI yang keluar begitu deras dan mengalir lancar.
"Maasya Allah. Alhamdulillah " ucapnya bergetar dan mata yang berkaca-kaca. Ia tidak menyangka sekarang ASI nya bisa keluar dengan lancar.
Dikecupnya Misha dengan lembut dan dibelai kepala Misha dengan sayang
"Mimik yang banyak ya nak, sekarang Misha sudah jadi anak Umma seutuhnya. Dan kita akan bersama-sama selama nya In syaa Allah" air mata mulai merembes dari pelupuk matamya, Ia tak kuasa menahan haru karena berhasil meng ASI-hiCeklek...
Hasya menoleh kearah pintu begitu mendengar suara pintu yang terbuka tiba-tiba. Ia melihat Ibu nya menyembulkan kepala dari balik pintu lalu masuk perlahan.
Hasya menatap Ibu nya penuh haru "Buu, Misha sudah bisa mimik sama Hasya. ASI Hasya keluar banyak hari ini" ucapnya.
Ibunya tersenyum lembut, lalu membelai kepala Hasya dengan sayang. "Alhamdulillah, selamat ya nak. Mulai hari ini kamu resmi menjadi Ibu nya Misha"
Hasya mengangguk senang. " Iya bu, Alhamdulillah"
Ibu menatap Misha yang sedang mimik dengan lahap. Hasya mengikuti arah pandang Ibu nya, Ia melihat Misha yang sedang mimik kepadanya. Memperhatikan dan merasakan setiap hisapan yang diciptakan oleh Misha.
"Oiya, kamu gak kuliah?." Tanya ibunya tiba-tiba
"Kuliah kok Bu, abis Misha mimik nanti" jawabnya.
"Ada kelas atau hanya bimbingan?"
"Bimbingan aja bu hari ini, mudah-mudahan di acc langsung. Jadi bisa lanjut ke bab selanjutnya."
"Aamiin. Nanti kamu stok ASI dong untuk Misha?"
Haura tampak berfikir sejenak, kemudian menggelengkan kepala. "Misha mau Hasya bawa bu hehe" jawabnya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Mother? Can I?
Cerita PendekMenjadi Ibu di usia muda? Bahkan tanpa menikah dan tanpa pernah hamil. Tentu bukan suatu hal yang mudah. Harus menerima pandangan aneh dari masyarakat, cibiran yang silih berganti, dan harus menerima kenyataan bahwa akan banyak waktu di masa mu...