Dalam ruangan yang sangat gelap, tidak ada cahaya apapun masuk kedalam ruangan tersebut, terbaring seorang perempuan dengan banyak bekas luka terlukis di seluruh tubuhnya, bekas luka yang dibuatnya sendiri.
Namanya Alessa, dari matanya tidak memancarkan semangat hidup apapun, sendu, air matanya sudah kering, menangis tidak lagi membuatnya lega.
Dengan tangannga yang penuh darah, ia memeluk sebuah bingkai foto yang kacanya sudah retak, foto sebuah keluarga kecil yang terlihat sangat bahagia terdiri dari ayah, seorang anak laki laki, dan seorang ibu.Keluarga kecilnya, keluarga yang baru saja ia bangun semuanya telah berakhir, Suaminya telah meninggal bersama anaknya yang masih berusia lima tahun, dalam sebuah kecelakaan tragis, menyisakan ia sendiri yang selamat.
"Sepertinya sudah waktunya" ucapnya.
Alessa sudah muak menyakiti diri sendiri, ia bangkit masih sambil memeluk foto keluarga kecilnya, melangkah pelan pelan menuju jendela, memandang kota yang hiruk pikuk dari apartemennya, menikmati angin malam yang berhembus, seakan menyambut Alessa untuk jatuh kebawah.
Alessa memejamkan matanya, memeluk foto keluarganya.
"Aku datang Edwin, Nick, tunggu aku"
Perlahan ia menjatuhkan diri dari jendela, merasakan sensasi seperti saat ia bermain hysteria di Wonderland, namun tanpa pengaman sama sekali, menunggu saat tubuhnya hancur berkeping keping.
Brukk!!!
"Oh... Tidak sakit" gumam Alessa bingung, perlahan membuka matanya .Ia melihat sesosok makhluk menyeramkan seperti iblis, berwarna hitam dengan sayap bak gagak yang sangat lebar, matanya hitam bagai tembaga, rambutnya seputih salju. Melihat wajahnya yang sangat tampan, Alessa mengira dirinya sudah mati.
"Iblis ya... Tentu saja, orang bunuh diri pasti akan masuk neraka" bisik Alessa lemah.
"Aku tidak akan menjemputmu, tidak kali ini" Balas sosok itu ke dalam otak Alessa seakan telepati.
Lalu, Alessa kembali terjatuh, namun dengan kecepatan yang amat lambat, tidak seperti terjun dari lantai dua puluh tiga kamar apartemen nya, melainkan seperti terjatuh dari lantai dua.
Alessa terjatuh diatas sebuah mobil, sontak semua orang yang melihatnya menjerit, beberapa memanggil bala bantuan.
Di tengah kesadarannya yang mulai menurun, Alessa melihat ke langit, makhluk itu masih melihatnya di atas, memandang dengan tajam, mengepakkan sayapnya yang sangat besar.
Lalu, semuanya menjadi gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lunatic's Lament
Teen FictionAlessa memutuskan untuk bunuh diri, namun saat ia menjatuhkan diri dari apartemennya, sesosok makhluk hitam bersayap lebar menangkapnya. Makhluk yang sudah sangat lama mengidolakan Alessa, sampai rela mempertaruhkan derajatnya sebagai iblis hanya u...