Prolog

221 18 5
                                    

Jangan lupa vote sebelum sesudah membaca cerita ini usahakan untuk komen dan follow akun author eca_saf

Terima kasih
&
Selamat membaca

Dilarang berpacaran dengan teman satu angkatan!

Membawa dampak besar terhadap karier seorang Orion Aquila. Di satu sisi pikirannya ingin tetap setia mematuhi peraturan Ambalan yang sudah di buat sejak dirinya belum menjadi anggota Pramuka di SMA Tunas Bangsa. Tapi di sisi lain, siapa yang menyangka bahwa ia harus jatuh hati kepada salah satu anggota Ambalan putri, teman satu angkatannya.

Tidak ada yang tahu perempuan mana yang berhasil merampas hati sang Pradana Tunas Bangsa, semua saling mengira-ngira, saling menerka-nerka. Namun bagi Orion, sulit mengungkapkan isi hatinya. Setiap kali melihat pipi kemerah-merahan itu ingatannya langsung tertuju kepada jabatannya yang ia emban saat ini.

Memang, untuk mendapatkan sesuatu harus ada pengorbanan yang setimpal untuk membayarnya. Akan tetapi, siapkah Orion melepaskan tugasnya sebagai Pradana hanya untuk seorang gadis? Atau  ia harus melupakan perasaannya kepada si pencuri berpipi kemerah-merahan?

Perempuan, menjadi ancaman terbesar untuk karier Orion. Entah dimana dan kapan waktu yang tepat untuk mengungkapkan isi hatinya yang terdalam. Orion masih harus terus merahasiakan semuanya termasuk kepada si pemilik hatinya saat ini.

“Tertulis! Peraturan Ambalan nomor delapan tahun dua ribu delapan belas di larang berpacaran dengan teman satu angkatan. Sampai sini paham?”

“Kalau tidak bisa berpacaran bukan berarti kamu bisa dengan mudah menghentikan perasaan saya kan? Lagi pula saya tidak melanggar peraturan tersebut. Tidak ada peraturan tertulis lainnya yang  mengatakan bahwa di larang saling mencintai, bukan begitu?”

“Peraturan tidak di saran kan untuk di langgar! Tapi untuk dipatuhi.”

“Saya tetap mematuhinya. Dan saya tidak memintamu untuk menjadi pacar saya, cukup ketahui saja bahwa kamu-lah pencurinya.”


***
Luruskan barisanmu kita melangkah bersama
~Orion Aquila

***


TBC

Terima kasih sudah membaca, maaf jika ada kata-kata atau penyebutan istilah dalam penulisan. Salam hangat dari author ✌️

Hello Pradana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang