Jangan lupa vote sebelum/sesudah membaca cerita ini usahakan untuk komen dan follow akun author eca_saf
Terima kasih
&
Selamat membaca***
Jangan takut tersandung, jika jatuh bangkit lagi. Usaha membutuhkan kekuatan otak, niat, dan tekad bukan jalan yang terus menerus lurus.
~ Orion Aquila
***
Hari ini ada yang lain dari Flo, wajah gadis itu tampak lebih berseri dari biasanya. Efek seragam yang di pakainya mampu membuat suasana hati Flo lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Hari Selasa ini menjadi hari pertama untuk Flo memakai seragam coklat Pramuka lengkap dengan atributnya.Semalam mamanya rela begadang untuk menjahit segala atribut yang kini menempel indah di baju seragam Flo. Tanda pandu dunia, tanda kecakapan umum, tanda pelantikan, papan nama, tanda lokasi kwarcab, nomor gudep (gugus depan), lencana wilayah atau Badge daerah, tanda sangga dan terakhir tanda Ambalan menghiasi baju seragam Pramuka Flo.
"Flo teman gua!!!" Seru Dendi takjub melihat kedatangan Flo yang tampak berwibawa dengan seragam Pramukanya.
"Pagi." Senyum semringah itu mampu menghipnotis pasang mata siapa saja yang melihatnya.
"Flo!!!" Teriak Nanda heboh. "Sumpah! Gua gak percaya kalau lu Magnolia Liliflora teman gua."
"Cebol kita udah enggak pakai legging lagi guys."
Sontak semua penghuni kelas sebelas IPA lima tertawa serempak mendengar penuturan Dendi yang mengundang gelak tawa. Flora mereka tak lagi memakai kaos kebesaran tim voli Puteri yang di balut dengan legging dan manset untuk menutup auratnya. Flo benar-benar keluar dari zona nyamannya. Flo mampu menunjukkan dirinya yang berwibawa dengan setelan seragam coklat Pramuka yang kini menjadi seragam kebesarannya.
"Keren gak?"
"Parah!" Jawab serempak teman-teman yang lain.
"Sedih deh lu gak main voli lagi."
"Main kok, tapi enggak ikut turnamen lagi. Gua mau fokus di Pramuka sekarang."
"Sering-sering main ke GOR Flo."
"Siap!"
Bukan hanya teman-temannya saja yang melihat Flo terlihat lebih beda, Bu Dayu pun sama halnya melirik takjub ke arah salah satu murid perempuannya. Bu Dayu bahkan sampai mempertanyakan keinginan Flo untuk terjun ke dunia Pramuka. Flo menjawab dengan lugas dan tegas, jawaban yang sangat jujur membuat teman-teman serta gurunya tersenyum mendukung keinginan Flo.
Senyumnya tak berhenti melengkung, beranda galeri yang semula berisi foto-foto pemandangan dan teman-temannya kini tampak dihiasi foto lain. Foto yang di tangkap oleh sang empu dari arah samping. Foto yang tidak begitu jelas namun menjelaskan siapa orang di balik foto itu.
Dendi si pelaku yang mengambil foto itu mengirimkan hasilnya kepada Orion beberapa menit yang lalu. Orion bahkan sampai kena tegur akibat smartphonenya yang tidak berhenti berdering akibat notifikasi pesan yang Dendi kirimkan. Tidak sia-sia juga memiliki teman seperti Dendi, bukan hanya berguna sebagai rekan di Pramuka melainkan dalam urusan hati pun Dendi cukup bisa diandalkan.
Entah mengapa jantungnya tak berhenti berdetak cepat, padahal hanya seutas foto tapi mampu membuatnya melayang-layang. Radit beberapa kali melirik heran ke arah Orion, matanya ingin tahu sekali apa yang ada di dalam smartphone temannya namun Radit mengurungkan diri untuk bertanya, biar saja Orion yang memulai bercerita kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Pradana
Teen FictionIni bukan bad boy yang bertemu dengan good girl. Bukan pula tentang good boy yang bertemu dengan bad girl. Bukan mantan yang bertemu jodohnya. Bukan pula tentang single yang meratapi nasibnya. "Tertulis! Peraturan Ambalan nomor delapan tahun dua r...