Hari tidak berjalan mulus seperti biasanya, meluluhkan hati seorang Ree terbilang cukup sulit baginya, bukan hanya seorang kulkas berjalan saja melainkan sebagai ketua geng terkaya di Sekolahnya itu menjadikan nya semakin sulit untuk menggenggam hati Ree.
Bel pulang sekolah 5 menit lagi akan berbunyi, semua murid bergegas merapihkan alat tulis masing-masing, mengucapkan terimakasih pada seorang guru cantik yang berdiri tepat di depan kelas lalu meninggalkan mereka semua.
"Jes, gue mau bikin pasar dadakan," bisik Zee tepat di telinga remaja itu.
"Maksud lo?"
Zee berdecak, "lama-lama otak lo jadi kayak otak Kaylee, lemot."
Merasa namanya terpanggil, gadis itu menoleh dan menyaut. "Manggil gue?"
"Bukan lo," ucap Zee.
"Di Kelas ini yang namanya Kaylee cuma gue," katanya.
"Mending lo beresin buku karena gue males ribut sama lo," jelas Zee.
"Tapi kan gu--"
"Sssstttt," perintah Zee pada Kaylee membuat remaja itu diam tak berkutip.
"Jadi apa maksud lo mau bikin pasar dadakan?" Tanya Jessica.
"Liat gue yaa."
Firasat Jessica mulai tidak enak, Zee pasti akan melakukan hal yang tidak masuk akal. Secara Zee berdiri di atas kursi.
"Lo mau ngapain Zee?"
"GUYS, LO SEMUA NGGAK MAU PADA BALIK KE RUMAH APA??!!" teriak Zee yang membuat dirinya menjadi pusat perhatian.
"Belum waktunya," kata seorang wanita yang duduk di tepat di depan meja guru.
"KALAU LO SIH TERLALU NGIKUT PERATURAN!!" jelas Zee.
Jessica yang terus menarik lengan temannya itu agar berhenti berteriak yang tidak berguna.
"Zee mending lo turun nanti lo jatuh yang repot pasti gue sama Kaylee."
Lirikan Zee pada Jessica terlihat sangat menyebalkan.
"YANG MAU IKUT GUE BUAT PULANG DULUAN SIAPA? ANGKAT TANGAN!"
"Gila nih anak, otaknya beneran udah di jual di Pegadaian apa gimana sih?" Kata Jessica.
"Satu, dua, tiga, sepuluh, lima belas, dua sembilan, lima empat, sembilan puluh," Zee menghitung tangan-tangan mereka yang ikut pulang lebih dulu. "Okay, gue ngomong pelan aja. Sekarang juga semuanya bubar, demi Ree semuanya bubar, BUBAR!!"
Sayangnya tidak ada satupun yang mengikuti perintah Zee, hukuman Sekolah lebih mengerikan dibandingkan hukuman Zee. Walau Zee tidak akan melalukan hukuman itu akan tetapi mereka malas berdebat dengan nya.
"Woy lah!! Kalau lo semua pada nggak mau balik kenapa tadi angkat tangan anjir?? Emosi gue," sungut Zee.
"Menghargai adalah satu hal yang mudah," celetuk wanita tadi.
"Gila ya lo, jadi anak pada baik-baik bener. Kita semua belum pernah pulang sebelum bel, lo pada nggak mau balik cepet??!!" tanya Zee yang mulai kesal.
Jam pelajaran sudah berakhir, dimohon untuk kepada seluruh siswa agar...
"Bel udah bunyi, gue duluan," ucapnya lagi pada Zee.
Perlahan kelas menjadi kosong hanya menyisakan mereka bertiga.
"Lo jadi jemput Ree?" tanya Kaylee.
"Gue lupa anjir!! Thanks udah ngingetin ya Kay, lo emang sahabat terbaik gue, kalau gitu gue duluan ya," ucap Zee yang langsung berlari menuju kelas Ree.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E E T T A
Teen FictionON GOING!! Note : Hanya cerita fiksi bukan cerita nyata ㅤㅤㅤMurni dari pemikiran sendiri‼ ㅤㅤㅤDilarang mengcopy paste‼ #2 (Perusak) 11 Maret 2021 #7 (Periang) 15 Maret 2021 #1 (Risih) 16 Maret 2021 #1 (Kisahcintaku) 17 Maret 2021 #2 (Kisahcintaku) 23...