Prolog

61.9K 3.7K 113
                                    

"Cepatan! Dia, kan, masuk kelas kita hanya seminggu sekali. Ini adalah kesempatannya. Jadi jangan nunda-nunda!" bisik Wawa di samping Hana, mendesak gadis itu agar melakukan tantangan yang ia dan teman-temannya ajukan semalam pada Hana yang kalah saat main Truth or Dare.

Hana menelan ludahnya susah payah saat Pak Firman selesai menjelaskan sedikit tentang bab mata kuliah mereka.

"Pak!" panggil Hana.

Hana berusaha mengendalikan raut tegangnya, saat Pria yang berstatus dosen dan teman sekelasnya menoleh penuh tanya. Hana gugup, ketika seisi kelas menjadikannya pusat perhatian.

"Ada apa, Hana?" tanya Pak Firman, terlihat sedikit mengintimidasi.

Dalam hati, Hana merutuki teman-temannya yang memberikan dare menembak si dosen kalem yang setahu Hana adalah duda  anak satu itu. Sehingga Hana harus berada di posisi ini. Bisa-bisa, nilai mata kuliahnya yang akan menjadi korban setelah ini.

"Uswatun Hasanah?"

Hana tersentak kaget saat Pak Firman menyebut nama lengkapnya. "Bapak mau nggak jadi pacar saya?" ucapnya cepat, membuat seisi kelas menganga tak percaya. Bahkan, dirinya sendiri pun sama.

Hening!

Hana semakin tegang di tempat. Begitu pun seisi kelas yang masih dalam mode terkejut, sekaligus menanti jawaban dari dosen yang terkenal sangat tampan di kampus mereka itu.

"Oke! Kebetulan, saya lagi mencari Ibu untuk anak saya saat ini, sekaligus anak-anak saya di masa depan nanti. Karena kamu menawarkan diri, dengan senang hati saya terima."

Jawaban itu tentu tambah mengejutkan seisi kelas.

"Tapi..." Kelas yang tadinya riuh karena jawaban Pak Firman kini kembali hening, menunggu kelanjutan ucapan dosen itu.

"Kita bahasnya setelah mata kuliah selesai! Sangat tidak etis kita bahas masa depan saat jam kuliah."

Hana melongo, sebenarnya, manusia seperti apa yang baru saja Hana tembak ini?

Jangan lupa, like dan komentarnya☺️
Kalau rame, bakal cepat lanjut

Cerita Cinta Si Dosen Duda (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang