01. Back to Home

17 1 0
                                    

Happy Reading

***

Ashka Cavan Ganendra adalah anak kandung dari Raya dan Arion. Ia mengambil study lanjutan di London, Inggris. Menyelesaikan gelar magister di negri orang tanpa pulang hampir tiga tahun lamanya.

Harusnya tahun kemarin Ashka pulang, namun karna dirinya yang masih ingin mengeksplor dan membangun koneksi diberbagai perusahaan di London, akhirnya kepulangannya diundur menjadi tahun ini.

Namun yang jelas, Shavy tidak tau tepat tanggalnya kapan. Dan ia sangat terkejut dengan kedatangan Ashka yang cukup tiba tiba. Ia kira Ashka akan datang ketika nanti akan menjelang hari raya.

Sebenarnya kedatangan Ashka tidak harus membuatnya terkejut karna bagaimanapun yang anak kandung dari Raya dan Arion adalah Ashka. Berarti yang lebih pantas untuk disini adalah Ashka.

Tapi Shavy cukup tidak enak hati atau canggung, mungkin.

"Shavy masih mau peluk mama lagi gak?" Tanya Raya.

Shavy kembali tersadar dari lamunannya. Ternyata ia masih berdiri di samping wastafel tanpa bergerak. Kini Ashka sedang mencuci tangannya, Shavy menatap kakak nya ini sebelum ia merasakan seluruh wajahnya terciprat air karena ulah Ashka.

"Ngapain ngeliat saya kaya gitu? Kalo saya jatuh cinta gimana? Mau tanggung jawab?" Ashka dengan mudah nya bicara tanpa beban. Sedangkan Shavy masih mematung tak bergerak.

Itu bukan Ashka. Ashka itu cuek dan pendiam.

"Shavy kamu denger Mama ga sih nak?" Tanya Raya yang sudah terlihat marah. Sebabnya karna Shavy yang tidak ada jawaban sedari tadi ia panggil.

"Hah? Apa Ma?"

"Astaga kamu kenapa sih Shav? Ketempelan? Kaya orang bingung gitu."

Shavy menggeleng, "Enggak ih Mama, amit amit Shavy ketempelan." Ujarnya sedikit takut.

"Lagian dari tadi dipanggilin ga ada jawaban. Ditanya kaya burung beo. Kamu kenapa? Pusing?"

"Enggak. Emang Mama panggil Shavy kenapa?"

"Kamu masih mau peluk Mama gak? Kalo engga, Mama mau naik nyusul Papa." Ucap Raya.

Dengan cepat Shavy mengangguk, kemudian mengikuti Mama nya yang sudah kembali ke ruang keluarga. Raya memang nomer satu soal menyayangi anak anaknya.

Soal Ashka, pria itu setelah dengan mudahnya mengucap kata kramat tadi, ia langsung naik ke kamarnya.

"Aku gak boleh baper. Gak boleh. Tau diri ya Shav. Dia kakak kamu, kamu ga boleh baper." Ucapnya dalam hati.

"Kok Mama gak ajak Shavy sih tadi ke bandara." Rajuk Shavy masih dalam dekapan Raya.

"Emang kamu mau ikut?" Tanya Raya.

Shavy terkekeh memperlihatkan deretan gigi depannya, "Enggak juga sih."

"Ya udah, jadi ngapain Mama bilang."

"Shavy" panggil Arion yang terlihat segar sehabis membersihkan dirinya.

Shavy dan Raya lantas menoleh, mereka melihat Arion yang sedang menuruni tangga. "Kenapa Pa?" Jawab Shavy.

TACENDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang