bagian [4] - masa lalu - masa palinh buruk

362 338 33
                                    

"Stop dong!!" ucap Rara panik yang berusaha menengahi mereka.

Dari kejauhan ada beberapa warga yang ingin memisahkan mereka dari perkelahian tersebut.

"Mbak ini sebenarnya ada apa? kok sampai berantem yang 1 sampai babak belur?" tanya salah satu warga.

"Duh pak nanti aja ya, tolongin dulu teman saya yang udah kesakitan pak" jawab Rara kepada bapak bapak itu.

Tidak lama setelah itu, Rudy langsung di bawa ke RS terdekat, karena keadaan Rudy yang pingsan dan penuh lebam. Disana Rara sudah sangat cemas dengan keadaan Rudy, dan Rara pun menghampiri Rangga yang sedang duduk diruang tunggu.

"Ga! gue gak habis pikir lo bisa segini nya? Rudy gak salah apa apa tapi lo malah mukulin dia!" Geram Rara

Baru pertama kali Rangga melihat Rara marah seperti itu, bahkan sampai membentaknya.

"Ra__ bukan gitu maksud gue, gue takut lo kenapa napa sama cowok itu." Rangga yang mencoba untuk menjelaskan apa yang dimaksud Rangga saat itu.

"Hah??kenapa napa? dia sahabat gue, mana mungkin dia apa apain gue!"

"Ya tapi kan___" belum sempat ngomong sudah terpotong.

"Lo bertindak sebelum lo tau yang sebenarnya? lo ini salah paham ga! kalo emang lo ngerasa cemburu, jangan kaya gini! lo pulang aja sana." nada yang agak kesal dan menahan air mata untuk mengusir Rangga.

"Raaa kok lo gitu sama gue? gue minta maaf udah mukulin temen lo, tapi sumpah gue ngelakuin itu karena gue gak mau lo kenapa kenapa."

Rara tidak mementingkan omongan Rangga , Rara duduk di sebelah kanan Rangga dan berdiam diri.

"Yaudah kalo lo masih mau sendiri gue pulang, jaga diri baik baik ya, kalo ada apa apa langsung hubungi gue."

Rara tidak membalas sama sekali omongan Rangga. Rangga pun langsung pergi meninggalkan Rara di rumah sakit. sedangkan Rara yang masih termenung sedihnya.

"Keluarga Rudy Hendrikcandra siapa ya? " tanya suster

"Saya sus" Rara menunjuk dirinya.

"Baik, mba di panggil dokter sekarang."

"Terimakasih sus"

Tok...tok....tokk...tokk

"Permisi dok ada apa ya?"

"Begini mba, saya sudah berusaha semaksimal mungkin , tapi benturan keras di kepala nya itu sangat berpengaruh mba ,kemungkinan mas rudy ini akan mengalami koma sampai beberapa hari, tapi saya belum tau lebih jelas nya, saya hanya bisa memprediksi saja"

Rara menutup mulutnya dengan tangan kirinya karena terkejut mendengar ucapan dokter itu sambil mengucap (Astaghfirullah)

"Tapi mba tidak perlu khawatir karena ini bisa di atasi dengan cara operasi"

"Jadi temen saya harus dilakukan dengan cara di operasi dok?"

"Iya benar, memerlukan 10 kantung darah"

"Baik dok tolong lakukan yang terbaik untuk teman saya"

"Ya serahkan semua pada Tuhan"

"Yaudah saya permisi dulu dok, terima kasih." 

"Gimana ya? goldar Rudy b+ , gue a" Rara berbicara sendiri, memikirkan jalan keluarnya untuk masalah ini.

Rara mengambil ponselnya yang ada di dalam tas, untuk menelpon Rangga.

RANGGA  [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang