Dua : Nyaman

12.2K 1.8K 59
                                    


Kalau ada yang bilang bahwa aku menikmati perasaan naksir dengan temanku sendiri ... tentu aja salah! Aku bahkan nggak tahu mana yang lebih baik : berkabung karena mantan terindah telah menikah (atau istilah sekarang ditinggal nikah?) atau menaruh harapan pada sahabat sendiri.

Menurutku, justru jauh lebih rumit ketika merasakan menyukai teman sendiri. Kita nggak bisa mengontrol apa yang akan dilakukannya. Kadang sikapnya membuat kita merasa spesial, namun kita sadar bahwa itu hanyalah gesture persahabatan.

Aku dan Rian selalu bertengkar setiap berkumpul dengan yang lain. Hanya ada dua alasan kenapa kami selalu bertengkar. Pertama karena dia menyebalkan, kedua karena dia sangat menyebalkan. Dia nggak akan segan menghinaku di depan teman-temanku yang lain. Padahal, harus diakui juga selain Fadila, teman paling dekatku adalah Rian.

Kami memang punya love-hate relationship dari kuliah. Bertengkar tapi aku tetap nebeng kepadanya saat akan ke kampus. Beradu argumen tetapi dia tetap mengajakku makan malam dengan santai. Hanya pada Rian dan Fadila aku bebas memperlihatkan seluruh sifat asliku, dulu. Tapi, sejak kami memiliki pacar masing-masing, persahabatanpun mulai renggang. Lebih tepatnya, sudah waktunya merenggang. Hubungan percintaan pasti akan membuat persahabatan semakin berjarak karena intensitas pertemuan mulai berkurang karena lebih sering menghabiskan waktu bersama pasangan kami masing-masing.

Kedekatan kami yang rumit itu sebenarnya mendatangkan perasaan nyaman yang kemudian kebablasan seperti yang kurasakan padanya beberapa bulan terakhir. Salahku memang, nggak bisa mengontrol harapan padanya. Nyaman akan kehadirannya dan berharap bahwa dia selalu memberikan perhatian padaku, juga sebaliknya. Padahal tidak bisa dipungkiri bahwa Rian itu baik pada semua orang. Tidak hanya padaku saja. Dia tipe laki-laki yang diidamkan oleh mertua. Tampan, mapan dan sopan—meski itu sebuah topeng. Usaha kecilnya yang dirintis bersama Kelvin dulu saat kami mendapat tugas mata kuliah kewirausahaan berkembang pesat hingga hari ini. Kelvin memilih bekerja di FMCG, sedangkan Rian melanjutkan usaha mereka.

Passion katanya.

Aku tahu alasan yang sebenarnya ... Rian bukan laki-laki yang suka mengikuti perintah atasan. Dia sedikit nyeleneh akan hal ini dan paling nggak bisa bekerja secara struktural, apalagi yang bosnya berlapis-lapis. Karena itulah dia selalu merasa tidak cocok bekerja kantoran apalagi di pemerintahan. Saking seringnya dia mengomentari kebijakan pemerintah, kami selalu menyebutnya buzzer pemerintah. Aku yakin kalau dia gabut, dia akan bergabung dengan orang-orang yang menghujat kebijakan yang baru saja berlaku dan melontarkan kalimat kebencian di media sosial.

Saat dia membangun bisnisnya, kami semua mendukungnya secara penuh dan nggak meragukan kemampuannya sama sekali. Sekarang kedai kopinya mulai dikenal banyak orang dan berkembang secara cepat, banyak yang bekerjasama melalui franchise juga.

Butuh sepuluh tahun bagi Rian membangun kesuksesan ini. Jadi ketika dia benar-benar menjadi orang paling makmur secara keuangan diantara kami saat ini, kami tentu saja maklum.

Dulu saat awal-awal membangun bisnis, Rian pernah rugi ratusan juta karena salah pilih partner yang hampir membuatnya drop out dari kuliah karena selalu absen. Dia pernah dimarahi habis-habisan oleh Papanya karena bisnis kopinya gagal. Aku juga masih ingat dulu dia meminjam uang padaku hanya untuk membeli ayam penyet. Dia juga nggak segan menumpang makan ke kosku karena uangnya benar-benar habis.

Meski menyebalkan—apalagi saat kami berada di sekitar orang lain, aku harus mengakui bahwa aku nggak akan kehabisan topik jika membicarakan Rian. Sia sosok pekerja keras yang sesungguhnya. Karena itulah aku mengaguminya dari dulu dan nggak segan meminta pendapatnya untuk hal apapun. Dia menjadi sosok yang terlalu realistis meski dilontarkan dengan kata-kata yang menyakitkan. Dari semua hal itu, satu hal yang membuatku begitu kagum padanya ... dia nggak pernah meninggalkan kami semua dan mengusahakan untuk sellau ada.

Tetap Teman | ✓ (Karya Karsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang