Chapter 1

91 4 0
                                    

▪   ▪   ▪   ▪   ▪   ▪

Seorang wanita berparas cantik dan elegant menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya dengan dibantu para pelayan dirumahnya. Wanita itu adalah nyonya raisya.

"Good morning mommy!" Ucap griz memeluk bundannya dari belakang

"Hai cantik!" Peluk raisya

"Dimana kedua kakakmu? Apa mereka sudah bangun"

"Mereka akan segera turun" jawab griz kecil

Tuan arie datang dan mencium pipi istrinnya lembut.

"Tidak perlu menyiapkan semua ini. Kita mempunyai banyak pelayan di rumah" bisik tuan arie pada nyonya raisya.

Raisya tersenyum kecil menatap suaminnya. "Aku melakukan apa yang aku inginkan" ucapnya sembari membenarkan dasi suaminnya.

Tidak lama kemudian terlihat si kembar menuruni tangga dengan pelan. Aldebaran dan aldeveira.

Aldeveira menatap sang ayah dengan tatapan cuek.

"Bersikaplah seperti biasa" ucap aldebaran pelan. Sedangkan veira hanya menganguk pelan melirik bara disampingnya.

"Bunda menyiapkan sandwich dengan mozarella cheese untukmu" ucap raisya membelai putrinya lembut

"Aku akan makan disekolah" jawab veira datar.

"Ayo bang" ajak veira pada bara agar segera berangkat kesekolah.

Bara dan veira segera mengambil tas mereka dan pergi.

"Bara! Veira! Tunggu" Panggil raisya

Raisya segera memasukkan sandwich dan memberikan arahan pada pelayannya untuk enyiapkan botol air.

"Jika tidak makan dirumah. Bawa bekal ini bersama kalian. Kalian bisa makan di perjalanan" ucap raisya memberikan botol air dan 2 kotak makan pada veira dan bara.

"Bunaa?"  Ucap veira

"Semangat untuk kalian berdua!" Ucap raisya tersenyum.

Bara dan veira segera pergi kedepan dan supir mereka telah sip sedari tadi.

"Apa sikembar merepotkanmu?"tanya tuan arie

"Tidak. Tidak sama sekali"

"Ujian tengah semester telah mereka jalani. Mereka pasti sangat gugup untuk itu" ucap raisya

Arie tersenyum menatap istrinnya dan kembali memakan sarapan setelah itu ia pergi ke kantornya. Sedangkan grizz ia bersama dengan pengasuhnya pergi ke kinder garten.
.
.
.
.
.
Sma hera

Ujian tengah semester berlangsung dengan hening. Para murid mengerjakan ujian dengan serius. Veira melirik misel yang sedari tadi meminta lembar jawaban pada pengawas.

Gadis itu terlihat sangat gugup mengerjakan ujian sains kali ini.

Veira menghela napasnya pelan ia melirik kertas ujian dan lembar jawabannya.

"Bagaimana bisa kertas ini menentukan hidupku? Dasar tai" ucap vei pelan

Veira terlihat santai membolak balikkan soal ujiannya. Aldebaran melihat veira didepannya dengan heran.

"Mathematic.. chemistry.. biology.. masa bodo dengan itu semua" ucap vei pelan.

1 jam telah berlalu para murid segera mengumpulkan lembar jawaban mereka. Bara menarik tangan vei menjauh dari anak anak dan menyeretnya keluar kelas.

"Apa kau menjawabnya dengan benar?" Tanya bara

"Kenapa kau begitu khawatir! Jika aku tidak bertanya padamu maka aku bisa mengerjakannya" ucap veira meninggalkan bara.
.
.
.
.
.

Araya CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang