Hard place

273 43 0
                                    

Aku berangkat pukul setengah 9 pagi tadi, dan aku sekarang sudah sedang dalam perjalanan yang kemungkinan 15 menit lagi sampai di stasiun akhir.

Selama perjalanan aku hanya melamun tanpa bermain handphone ataupun tidur, sepertinya melamun dikereta sudah menjadi kegiatan favoritku mulai saat ini.

Namun dering panggilan telpon tiba-tiba menyadarkan aku dari lamunan

Mas ben is calling...

loh kok? 

"iya hallo mas.."

"dera.. mas lihat instastory kamu, kamu lagi di kereta, betul?"

Hahaha memang lucu seniorku di kantor ini, dia orang yang kaku, beku dan baku. Lihat saja bahasanya sesuai EYD sekali.

"Oh iya mas, saya baru pulang dari luar kota"

"ohh begitu, sekarang apa kamu sudah sampai?"

"Ini baruu banget keretanya berenti mas, ada apa?"

"yasudah tunggu, saya kesana sekarang, jangan kemana-mana, jangan pulang sendiri"

Tutttt..

"eh eh mas? Mas ben? Halo gausah mas.."

Yahh dimatiin

Sesuai intruksi mas ben tadi, aku duduk dan menunggunya di luar di tempat orang-orang menunggu jemputan.

Sembari aku menunggu mas ben aku mengirim pesan ke 5 ku yang belum dibalas oleh haruto hari ini

Mr.GRUMPY

|Aku baru aja masuk ke kereta nih, aku udah titip sesuatu ke bunda buat kamu.

10a.m

|by... emang kamu belum selesai ya?

11.30a.m

|gabut banget sumpah

1.30p.m

|udah makan siang?

2.00p.m

|Aku udah sampe nih, lagi nunggu di jemput temen.

|kamu jangan lupa makan, istirahat juga kalo ngerasa cape.

4.30p.m



Setelah aku menunggu selama 10 menit, akhirnya mas ben sampai.

"mas lama ya? Makasih ya sudah gak pulang duluan"

Aku terkekeh kecil melihatnya masih terengah-engah akibat lari dari parkiran

"napas dulu kali mas hahaha"

"ya habisnya mas panik takut kamu kelamaan nunggu"

" malah aku kaget mas cepet bgt, sampe aku bingung mas kesini terbang apa naik mobil wkwk"

"hahaha kamu ini"

Katanya sambil mengacak rambut ku pelan

"yuk sini koper sama tasnya biar mas yang bawa, kasian kamu tenggelam begitu barang bawaanya besar-besar"










Mas ben tidak langsung membawaku pulang, katanya kasian aku sudah menunggu 10 menit takut kecapean. Masih aja merasa bersalah padahal 10 menit itu waktu yang sangat singkat untuk perjalanan dari tempat nongkrongnya ke stasiun.

Dan sekarang aku sedang makan di tempat makan bakso, karena entah kenapa bakso selalu jadi penenang dikala kalut

Sekarang aku sedang menunggu mas ben yang sedang membayar paksa makananku.

Lalu disini aku yang masih setia mengecek notifikasi dari haruto dihandphoneku, yang nyatanya notifikasi dari bunda dan mamah lah yang teratas.

"dek.."

APA? DEK? KATANYA.

"e-eh iya, udah mas?"

"sudah, kamu juga sudahkan cek handphonenya?"

"hehe ini mas, mamah nanyain terus aku sudah sampe mana"

"oh iya, ini mas sekalian beliin bakso untuk mamah mu"

"loh gausah mas, buat mas dan keluarga aja"

"saya tinggal sendiri, sudah gapapa ini buat mamah mu, sebagai permintaan maaf sudah bawa anaknya mampir makan dulu"

"yatuhan mas...."

"gapapa dekk.."

"yaudah deh makasih banyak  ya mas." 








Sesampainya dirumah.


Aku turun dari mobil lalu menurunkan barang yang kubawa dibantu mas ben dan aku terheran-heran saat mas ben mengikutiku masuk kedalam rumah juga

"masa mas langsung pulang tanpa pamit ke mamah mu dulu"

"ohhh aku kira mas lagi buru-buru, yaudah yuk masuk dulu mas, biar ku panggilkan mamah"

Aku tinggal disini dirumah sederhana dengan hanya 2 kamar bersama mamah ku.






"eh tapi dera.."

"kenapa mas? Gapapa masuk aja, duduk dulu disini aku panggil mamah sebentar"

"gausah"

Aku menatapnya heran.

"pacar ku minta jemput"

"ohhh yaudah mas kalo gitu"

"lain kali mas pasti mampir kerumah kamu, mas pamit dulu ya, salamin buat mamah"

Katanya sambil lagi lagi mengusap puncuk kepala ku

"iya mas hati-hati ya..."








Setelah sampai dirumah aku disambut dengan hidangan makan malam terbaik ala mamah, padahal aku sudah makan tadi tapi masakan mamah memang tidak bisa terelakan.

Selesai aku makan malam bersama mamah, aku menuju kamarku untuk bersih-bersih dan istirahat setelah perjalanan panjangku selama 7 jam dari bandung.

Oh iya ngomong-ngomong soal bandung aku jadi teringat haruto, aku cek handphone ku dan...

Ya, sudah kuduga

Tetap tidak ada notifikasi apapun darinya.





Soulmate.2 | Haruto WatanabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang