Too far

279 35 19
                                    


Mau nebus hutang selama hiatus








Sekarang sudah pukul 2 siang, Aku dan haruto masih saja saling bungkam padahal kita sudah di kamar.

Hufttt aku lagi yang harus ngalah

Aku menghampiri haruto yang sedang duduk di sofa kamar ku

Aku memeluk lengannya
"Ga mau liat aku? Beneran?"

Aku menyentuh rahang tegas nya
Dan mengarahkannya kearahku

Haruto menolak

"Yaudah kalo gitu, aku kekamar mandi dulu"

Aku punya ide!!

















Aku kembali menemui haruto dengan hanya menggunakan baju malam ku yang biasanya haruto pun suka,Lalu duduk di pangkuannya yang sedang duduk menyandar pada kepala ranjang kasurku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Aku kembali menemui haruto dengan hanya menggunakan baju malam ku yang biasanya haruto pun suka,
Lalu duduk di pangkuannya yang sedang duduk menyandar pada kepala ranjang kasurku.

Haruto menghela nafas berat
"Liat diri Kamu sekarang!!"

Aku menatapnya bingung

"You look like a slut"
Ujarnya sambil menyingkirkan aku dari hadapannya

"Hah?! What do you mean?! I'm tryna impress you, tapi kamu malah ngatain aku slut?! How dare you are!"
Ucapku dengan nada tak terima dan tak menyangka.

"Kamu pikir aku penjahat kelamin yang bakal teralihkan cuma karna cewe-cewe pakean kaya kamu gini?!"

Aku terdiam, aku gatau harus bicara apa mendengar haruto terus merendahkan ku.

"Udah dipake berapa kali sama mas mu itu?"

PLAKK
Aku menamparnya untuk pertama kali

Dengan air mata yang tak tertahankan, aku pergi ke kamar mandi meninggal kan haruto yang masih terpaku.

Setelah aku memakai kembali hoodie dan mencuci muka ku,
aku sudah tak melihat haruto di kamarku.











Tak lama kemudian..

Tok tok tok
"Nak..."

"Iya mah"
Ucapku dengan suara parau

"Haruto mau pulang nih katanya, anter ke stasiun gih"

" kok cepet banget sih mah?"

"Ya mamah juga gatau, buruan siap2 anterin haruto ke stasiun"














Aku pun keluar dari kamar dengan menggunakan hoodie oversize dan celana bahan high waist oversize.

Aku pelan-pelan menghampiri haruto sofa Ruang tamu

"M-mau pulang?"

"Mau putus."

Speechless.


I have nothing to say:(






Aku cuma bisa tertunduk sambil perlahan mengeluarkan air mata.











"Kamu udah kelewatan"

"Kamu yang kelewatan!!"
Ucapku dengan nada tinggi namun sedikit bergetar karena menahan tangis

"See? Playing victim as always"
"Kamu yang main gila di belakang aku, Kamu juga yang nangis seolah-olah paling tersakiti"
"Aku banyak urusan kampus der! Banyak!! Tapi aku rela nyusulin Kamu buat surprise-sin kamu!"
"Tapi yang aku dapet apa?! Cuma ngeliat pacar nya yang jadi pelacur simpenan temen kerjanya"










"Nak haruto, sebaiknya Nak haruto segera pulang, ke stasiun sendiri aja yaa"

Tiba-tiba ibu datang dan memotong perdebatan kami.

"Bu..."
Ucapku pelan

Ibu mengangguk dan mengisyaratkan ku untuk masuk kamar

"Kalian sedang tidak baik-baik saja, jadi daripada berbicara yang terlalu jauh lebih baik kalian tidak bertemu dulu dalam waktu dekat"
"Silahkan pulang nak haruto, hati-hati dijalan, Salam untuk ayah bunda".
















Guysss I'm so sorry
Kuliah ku hectic sekali
Mohon maklum.


Terimakasih sudah menunggu
Terimakasih sudah klik vote
Terimakasih sudah komen😻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Soulmate.2 | Haruto WatanabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang