Siang tadi ayahnya Haruto baru saja pulang.
Dan malam ini aku dan keluarga haruto sedang makan malam bersama.
"Oh iya dera, ayah lupa kamu tuh magang dimana?"
Tanya ayah disela-sela obrolan kami"Aku magang di Kemenlu RI,yah"
"Sibuk banget pasti, istirahat yang cukup ya der jangan terlalu dipaksain kerjaannya, nanti tifus lagi loh kaya waktu itu"
"Loh der? Kamu pernah tifus?"
Tanya haruto.Atmosfer jadi menegang gara-gara ayah keceplosan bilang kalau aku pernah sakit tifus.
"Gini loh nak, jadi sekitar 2 atau 3 bulan lalu dera sakit tifus, bunda aja tau dari mamah nya"
Jelas bunda dengan pelan"Ayah juga tau?!"
Ayah mengangguk
"Bunda sama ayah kenapa ga ngasih tau aku sih yaampun!"
Aku tak berani mengangkat kepala ku karena takut.
"Kamu lagi, kenapa sih hal sepenting ini kamu rahasiain dari aku"
Tanya haruto dengan nada kecewa"Maaf"
Kataku sambil menundukkan kepalaLalu haruto beranjak dari meja makan dan menuju ke kamarnya.
Aku melirik bunda dan ayah
"Abisin dulu makannya nanti samperin aja, dia ga beneran marah kok"
Kata bunda.15 menit kemudian setelah aku makan, aku bergegas untuk menghampiri haruto di kamarnya.
Tok.. tok.. tok..
Tak ada jawaban...
Tok tok...
"Haru... Ini aku"Tok-
Pintu kamar haruto terbuka, menampilkan haruto yang sudah rapih lengkap dengan Hoodie dan helm nya.
"M-mau kemana?"
Tanya ku pelan"Keluar, bentar"
"Jangan lama-lama, udah malem"
Cicit ku."Mmm"
Sudah lewat tengah malam, tepatnya sekarang pukul 2 dini hari, aku masih menunggu haruto di kamar ku.
Tak lama kemudian aku mendengar suara decitan pintu gerbang yang di geser,
Sepertinya haruto sudah pulang
Tapi aku tak berniat menghampiri nya, karna aku takut:(
Saat aku akan terlelap, aku mendengar suara pintu kamar terbuka dan kemudian tertutup kembali..
"AAAAAAA...."
"Stttt ini aku..."
"Ihh kenapa tiba-tiba masuk ke selimut coba, ngagetin tau!"
Kata ku sambil memelankan suara ku."Sini.."
Haruto membuka lengannya dan membawaku ke pelukannya.
"Mau cerita ga?"Aku mengangguk
"Coba cerita, kenapa bisa-bisa nya kamu sakit, aku ga dikabarin?"
Katanya sambil mencubit hidung ku."Soalnya waktu itu kamu lagi UAS, aku takut kalo kamu tau aku sakit terus malah ngeganggu konsentrasi kamu"
Haruto menghela nafas berat
"Kamu tau? Aku sekecewa apa sama diri aku sendiri pas tau kamu sakit tifus dan aku gaada disisi kamu saat itu? Kalau pun kamu ga ngasih tau aku saat itu, setidaknya kamu kasih tau aku beberapa hari setelah kamu sembuh dera.."
"Aku mau kasih tau kamu sepulang dari rumah sakit, tapi aku lupa soalnya aku harus segera selesain kerjaan"
"Tuh! Masuk rumah sakit pula, ya Tuhan deraaa"
Haruto memeluk dengan sangat erat
"Aw aw pengap haruu..."
"Abisnya kamu nakal banget"
Aku menepuk punggungnya, karna tangan ku memeluk badannya.
Lalu haruto melonggarkan pelukannya,
Mengusap rambutku dengan lembut
Dan mencium seluruh bagian di wajah ku.
"Tapi sekarang udah gapapa kan?"
Aku mengkup wajah nya
"Gapapa sayang, itu aku sakit udah berbulan-bulan lalu, aku udah sehat lagi sekarang""Jangan sakit lagi ya? Sumpah demi tuhan aku khawatir"
"Iya haruto iya, kamu juga ya? Aku bener-bener ga bisa tidur kalo kamu sakit?"
"Khawatir banget ya?"
"Engga, kamu nya rewel banget kalo lagi sakit"
"Ishhh kamu sih gitu"
"Hahaha ya emang faktanya gitu"
"Ohh jadi ga ikhlas nih urusin aku kalo sakit?"
"Emmm gimana ya"
Sembari pura-pura berfikirCup!
Haruto mencium bibirku
Dan membawaku untuk lebih mendekatSekarang posisi haruto sudah diatasku.
Dan dia sudah melepas Hoodie dan kaosnya, yap sekarang haruto toplessTangannya sedari tadi mengusap lembut pingangku
Haruto menyudahi tautan kita.
Dan tidur menyamping menghadap aku,
"Hampir kelepasan, dah yu bobo aja"Aku yang sedang menetralkan debaran jantung ku
Menoleh ke arahnya
"Kamu... Ga tidur dikamar kamu?""Besok kamu udah pulang lagi, jadi aku mau disini tidurnya"
"Bunda ayah?"
"Sttttt tenang lagi sibuk berkembang biak kaya nya"
"Heh?!!!"
Dan langsung membawaku ke pelukannya.
Jangan lupa streaming teum!!
Sumpah lagunya bikin otak ku Travelling :((
M/V MMM TREASURE
KEREN BANGETTTTT
APALAGI PAS PART HARUTO BILANG "MMM KAMJAGIYA"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate.2 | Haruto Watanabe
Fanfiction"aku pikir ketika kamu bilang kamu ga mempermasalahkan perbedaan usia diantara kita, itu akan berlaku selamanya, ternyata aku salah.." 17+