4 (End).

21 5 0
                                    

2 mingu kemudian.

Dua minggu berlalu. Bae Ri dapat melewati semuanya seorang diri, meskipun tanpa ada Jimin disampingnya. Rasa sakit yang ia rasakan perlahan menghilang. Ia mencoba untuk ikhlas dan berdamai dengan hatinya. Membiarkan mantan kekasihnya bahagia dengan pilihannya. Ia sudah bertekad akan melupakan Hwang Jimin. Dan mencoba membuka hatinya untuk Pria lain.

Tepat hari ini ia mengadakan janji untuk bertemu dengan teman lamanya, Lee Jungkook. Sudah dua tahun lamanya ia tidak bertemu dengan Pria bergigi kelinci tersebut. Ia begitu merindukan Pria yang menjadi teman sebangkunya saat ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Akhir.

Keina menatap jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya. Sudah lima belas menit ia menunggu. Namun, Pria bergigi kelinci itu tak kunjung menampakkan diri.

Atensinya teralihkan pada minuman yang sudah sedari tadi berada di atas meja. Ia sudah memesan minuman sejak tadi. Namun, Pria bermarga Lee itu tak kunjung datang. Ia mengambil ponselnya yang berada di dalam tas. Saat dirinya hendak menghubungi Jungkook, Pria bertubuh tinggi itu terlihat tengah berjalan masuk ke dalam Restauran. Pria itu melambaikan tangannya kearah Keina. Dan Keina membalas lambaian tangan tersebut dengan sebuah senyuman yang terlihat begitu manis. Senyuman itu masih setia terpatri. Bahkan saat kini Jungkook telah menggeser sedikit kursi dan mendudukkan dirinya.

"Aku terlambat delapan belas menit dari waktu yang sudah ditentukan." ucap Jungkook sembari menatap jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya.

Han Keina tersenyum, "Tidak masalah untukku."

"Bagaimana kabarmu, Han Keina? Kau terlihat sedikit gemuk dari terakhir kita bertemu." ucap Jungkook. Ia terkekeh ketika melihat perubahan raut wajah Han Keina. Ia tahu jika sejak dulu Keina paling tidak suka jika dikatai gemuk.

Masih teringat jelas jika dulu saat disekolah ia pernah menggoda Han Keina, dengan mengatai badan gadis itu terlihat bertambah gemuk. Dan hal itu sukses membuat gadis manis tersebut tersulut emosi. Yang berujung Jungkook tak disapanya selama satu minggu. Padahal keduanya saat itu menjadi teman sebangku.

"Kau tetap saja menyebalkan, Lee Jungkook."

"Aku memang menyebalkan. Tapi, jangan lupakan satu hal. Aku selalu terlihat tampan." ucap Jungkook sembari mengedipkan sebelah matanya. Mencoba untuk menggoda teman lamanya itu.

Han Keina menjadi gemas dibuatnya. Sedari Jungkook memang terkenal jahil. Seringkali tingkah jahilnya itu membuat dirinya merasa begitu kesal.

"Apa kau sudah memiliki kekasih, Lee?"

"Apa kau tidak lihat bagaimana wajah tampanku ini. Tidak mungkin Pria seperti diriku belum memiliki kekasih." ucap Jungkook sembari memperlihatkan cincin di jari manisnya, "Bahkan aku sudah bertunangan."

Mendengar apa yang baru saja terucap dari belah bibir temannya, membuat Keina merasa senang. Jungkook adalah Pria yang baik. Ia yakin jika temannya juga mendapatkan pasangan yang baik.

"Siapa gadis beruntung yang dapat menaklukan hatimu?"

Jungkook tak segera menjawab pertanyaan dari temannya. Ia mendengar ponsel miliknya yang berdering di dalam saku celananya. Lantas ia segera mengambilnya. Sebuah senyuman terpatri pada belah bibirnya tatkala melihat nama Perempuan yang begitu dicintainya tertera pada layar ponselnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Forget Me PJM (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang