Ditulis oleh penulis handal menurut dirinya sendiri:
Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca, entah teman dekat, rekan kerja, atau para kerabat yang aku segani. Terimakasih karena telah membuka setiap halaman untuk membuatku tersenyum bangga dan memberi gairah lebih untuk menulis kembali.
Buku ini sepertinya akan sangat hangat dan berarti bagi saya, meskipun pengalaman-cerita bukan diambil dari saya langsung, setidaknya saya banyak menuangkan kegelisahan di sini – meskipun kegelisahanku membuat kalian merasa ngeri-ngeri sedep.
Selanjutnya, buku ini saya jamin ‘sesuai fakta’. Tidak ada fantasi, tidak ada khayalan, dan/atau semacamnya. Jari ini akan selalu menuliskan kebenaran – menurutnya.
Namun untuk membuat buku menjadi seru, menarik, dan tidak membosankan, tentu saja hiperbola berlebih sangat diperlukan. Jadi jangan berharap buku ini sesuai dengan fakta yang kalian inginkan:D
Sebelum membaca pastikan kalian sudah memotong kuku, membersihkan kotoran jempol kaki, mencukur rambut serapi mungkin, cukur kumis, cukur jenggot, semuanya!
Dan jangan sampai menangis sembari mengeluarkan ingus yang terlalu banyak. Juga jangan membaca sambil terlalu melongo, tidak ada yang tahu, sepanjang cerita bisa saja saluran pernapasanmu sudah menjadi sarang serangga – melongo adalah ekspresi heran dengan gambaran atau mimik wajah dengan tatapan lebar dan mulut terbuka.
Bersihkan diri dan berdandan secantik-setampan mungkin versi kalian. Karena kalian harus bersiap untuk menjadi tokoh utamanya!
Selamat membaca, semoga harimu penuh mimpi buruk!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Spoon
RandomHidupku semakin lama kian terpuruk. Aku juga mau berbahagia, loh! Alih-alih menulis cerita komedi dengan humorku yang rendah, sewajarnya genre 'violence' lebih menyenangkan dan membuat banyak orang tertawa terbahak-bahak, bukan[?]
