24🌻

62 40 139
                                    

hola~
----

Saat ini tengah jam istirahat ke dua setelah tadi jam istirahat pertama Reny memilih untuk kembali ke kelas dan tak jadi ke kantin.

Reny,Maira,Lingga dan Fikri sedang di koridor menuju kantin saat tiba-tiba banyak anak-anak berlarian menuju ke arah lapangan voli.

Fikri menghentikan salah satu siswa yang sedang berlari juga "Ada apa sih?" tanyanya.

"Biasa si Tio bikin ulah,mana sama anak kelas 10 sekarang" sahut siswa tersebut lalu kembali berlalu.

"Tio?" beo Reny.

"Gue harus ke Tio Mai,gue duluan" ujar Reny lalu ikut berlari ke lapangan voli.

Maira saling tatap dengan Lingga yang berada di sampingnya,sedangkan Fikri menatap lurus ke depan di mana Reny sudah berlari dengan terburu-buru.

"Reny kenapa sih?" tanya Lingga bingung.

"Nggak tau,ayo kita susulin aja gue takut nanti malah Reny yang kenapa-napa" ucap Maira.

Mereka bertiga memutuskan untuk menyusul Reny ke lapangan voli.

Saat mereka sampai di sana,Maira menutup mulutnya saat melihat Tio menonjok pipi adik kelas mereka.

"Astaghfirullah,gila kali tuh orang" ujar Lingga.

Maira melirik "Bisa istighfar juga lo".

"Gue gapapa kok Mai,demi alex kagak ngapa-ngapa" sahut Lingga.

Saat Maira ingin menjawab urung saat melihat Reny dengan pedenya maju lalu memegang lengan Tio yang akan menghajar adik kelasnya lagi.

"Udah Yo,lo bisa bikin anak orang mati kalau kaya gini!" ucap Reny.

Tio melirik Reny lalu pada tangan gadis itu yang memegang tangannya.

"Peduli apa lo sama gue hah?!" sahut Tio lalu melepaskan cekalan tangan Reny di lengannya.

"Gue peduli sama lo,gue emang ngga tau masalahnya apa tapi gue mohon lo berhenti sebelum guru BK ke sini,ayo ikut gue" Lalu Reny menarik lengan Tio membawanya pergi dari lapangan voli.

Tio hanya diam dan menurut saat Reny menariknya ke UKS.

Semua siswa yang berkerumun segera bubar saat Tio dengan keras menyuruh mereka bubar.

Maira yang masih shock dengan aksi Reny tadi hanya bisa bengong,tak habis pikir Reny akan melakukan hal se nekat itu,bagaimana jika nanti gosip menyebar karena kejadian tadi.

"Wah wah,lagi ngga waras tuh anak satu bisa-bisanya sok jadi pahlawan kaya gitu" ucap Lingga lalu menggelengkan kepalanya.

"Huh,gue juga ngga nyangka.Padahal tadi masih misuh-misuh kalau ngga mau deket-deket Tio lagi,malah sekarang ngedeketin sendiri" sahut Maira yang juga keheranan.

"Udahlah biarin itu urusan dia,kita ke kantin aja ayo" ujar Fikri lalu berlalu menuju kantin.

----

Di UKS,Reny sedang membersihkan luka di sudut bibir Tio yang mengeluarkan darah dan sedikit membiru.

Lukanya memang tak begitu parah,tapi Reny yakin kalau luka adik kelas mereka lebih parah dari luka yang di dapat Tio,entah sekarang nasibnya bagaimana.

Tio masih bergeming menatap lurus ke depan.

"Nyokap gue koma" ucap Tio tiba-tiba.

Reny refleks mengentikan gerakan tangannya lalu melirik Tio yang sekarang sedang menatapnya.

"Gue dapet kabar dari bokap tadi" lanjut Tio.

Reny menarik tangannya lalu menghembuskan nafasnya pelan.

"Dan lo lampiasin ke adik kelas lo kaya tadi?" tanya Reny.

"Dia jalan ngga liat-liat" sanggah Tio.

"Tapi ngga harus pake tonjok-tonjokan" sahut Reny lalu membuang kapas yang tadi dia gunakan untuk membersihkan luka Tio ke tempat sampah di sampingnya.

"Gue takut nyokap kenapa-napa" ucap Tio memandang ke arah sepatunya.

Ya,dia sedang duduk berhadapan dengan Reny di kasur UKS.

"Berdo'a supaya nyokap lo cepet sembuh" ujar Reny.

Tio menghembuskan nafasnya kasar.Matanya memerah saat kembali mengingat ucapan papanya tadi,bahwa mamanya kembali drop dan membuatnya koma.

Tio tak ingin kehilangan sosok yang selama ini selalu memberikan kasih sayang dan perhatian padanya.

Reny menatap Tio sedih,dia memang tak pernah ada di posisi Tio,amit-amit sih.
Hanya saja melihat raut sedih Tio,Reny jadi paham betapa terpukulnya Tio saat mengetahui mamanya koma.

Perlahan,Reny menarik bahu Tio lalu mendekap nya dan mengelus punggung Tio pelan.

"Gue tau sekarang lo lagi sedih banget,mending nanti setelah pulang sekolah lo langsung ke rumah sakit dan do'a in supaya nyokap lo cepet sadar" ucap Reny.

Sedangkan Tio yang awalnya kaget karena perlakuan Reny,hanya menganggukkan kepalanya pelan,ikut memeluk pinggang gadis itu dan mengeratkan pelukan,menandakan seakan dia sedang butuh sandaran.

Hari ini Reny melihat sisi lain dari Tio,si berandal sekolah.

---

- Andy Tio prakarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Andy Tio prakarsa






Thanks and see u 💜
Bisa di koreksi kalau ada typo ya sobat 🤸
Vote jangan lupa,jangan jadi silence reader okee 👇🏻

REFUGIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang