𝙺𝙴𝙽𝙰𝙿𝙰

1.9K 354 204
                                    

selamat pagi menjelang siang , adakah diantara kalian yang menunggu cerita ini up ? aku yakin banyak , soalnya yang terror aku pun banyak hiks. maaf kalau aku ga nepatin janjiku untuk up setiap minggu dikarenakan aku sendiri juga kaget pas guru ngasih jadwal padet + sekarang aku lagi sibuk pkl. buat readers dari jaman book fake love pasti tau kalo aku anak smk jadi harus belajar banyak untuk kesiapan tahun depan aku yang bakal ikut snmptn. so , hari ini aku baru ngetik dan hari ini juga aku publish. happy reading , readers nim.

jangan lupa untuk vote dan komentar ya , biar aku semangat nulisnya dan bisa ngasih waktu luang untuk ngetik. thank u guys.

.

.

" why, jeongin? "

.

pagi yang aneh menurut hyunjin karena sosok lelaki mungil yang selalu mengganggunya seakan lenyap dari bumi. ia sama sekali tidak menampakan diri sejak tiga hari lalu. hyunjin mengulum bibir bawahnya, melihat changbin yang asik berbincang dengan felix.

" felix, dimana jeongin?"

celetukan dari hyunjin membuat felix tanpa sengaja tersedak minuman yang sedang ia nikmati. ia melihat ke arah hyunjin dengan tatapan aneh. bukan hanya dirinya, namun changbin juga melihatnya dengan tatapan yang aneh.

sementara itu hyunjin menatap keduanya kebingungan. ayolah, apakah ada yang salah dengan pertanyaannya itu?

felix meletakkan minumannya. " jeongin ada di kelas, kenapa? tumben banget nyariin jeongin. biasanya kalau dia datang, kamu selalu mengumpat?"

" sudah menyukai seorang yang jeongin?" celetuk changbin.

hyunjin menggelengkan kepalanya. " tidak dan bukan seperti itu. hanya saja melihat anak itu tidak menggangguku sedikit membuat cemas. ku kira dia sakit"

felix terdiam. beberapa menit ia memikirkan kata - kata yang ada dalam otaknya. sebelum akhirnya tangannya menyentuh tangan hyunjin. " kamu tahu? ada bekas luka di bahu jeongin. aku melihatnya ketika dia datang ke rumahku untuk mengerjakan tugas kelompok. aku tidak tahu pasti, tapi sepertinya itu bekas memar"

kini changbin yang terdiam. tangannya memijat pelan bahu kirinya. hatinya teremas kuat, tanpa disadari dia mengeluarkan ringisan ketika mengingat kejadian tiga hari lalu.

-

tiga hari lalu...

" jauhkan hyunjin, biarkan dia bersama putri cantikku"

jeongin melihat ke arah sang ayah. ia menggeleng pelan, " tidak, aku mencintai kak hyunjin. aku tidak akan menjauhinya dengan alasan apapun termasuk untuk putri anda"

plak.

tamparan keras berhasil mendarat di pipi putih jeongin. ayahnya menatap murka pada anak kandungnya sendiri. wajahnya terlihat sangat marah. " kuberikan sebagian warisanmu untuk dirimu dan ibumu dan kupastikan kau tidak akan mendapat siksaan dariku lagi. bagaimana? jauhkan hyunjin, jalang kecil"

jeongin menggeleng. kekeh pada pendiriannya. ia tak butuh uang dari ayahnya. tangannya menggandeng tangan sang ibunda kuat.

ayah jeongin tersenyum licik. " kau pernah dengar bahwa hama itu harus dimusnahkan?"

jeongin menatap bingung, " apa yang mau kau lakukan?"

" otakku sangat pintar dalam mengatur rencana jeongin" jawab sang ayah. ia memberi kode pada dua anak buahnya untuk memegang jeongin. yang di pegang tidak terima ketika tautan tangannya harus terlepas dari sang ibunda.

FOR H [ HYUNJEONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang