𝙺𝚄𝙼𝙾𝙷𝙾𝙽

2K 388 26
                                    

jangan lupa meninggalkan jejak

.

*

.

" 𝙥𝙡𝙚𝙖𝙨𝙚, 𝙟𝙪𝙨𝙩 𝙩𝙝𝙞𝙨 𝙤𝙣𝙘𝙚. 𝙙𝙤𝙣'𝙩 𝙨𝙖𝙮 𝙮𝙚𝙨 "

-

hyunjin berjalan pelan dengan setumpuk buku tebal di tangannya. ia bukan ingin belajar, akan tetapi guru fisika yang mengajar dikelasnya meminta agar hyunjin membawakan setumpuk buku ini kembali ke perpustakaan. 

changbin turut serta membantu hyunjin mengembalikan buku tersebut. tenang saja, lelaki bermarga seo itu hanya membawa sekitar tiga buku tebal yang pasti tidak akan mengganggu sistem pertumbuhan tingginya.

" changbin, apa kau tidak mau membawakan buku lagi ? lihat, aku membawa tujuh buku tebal dan kau hanya tiga ?!" celoteh hyunjin.

changbin memasang wajah datar dan seolah-olah meremehkan hyunjin. " heh, harusnya kau sadar diri. lihatlah tinggi badanmu itu hwang ! kau jauh lebih tinggi dariku dan seharusnya kau memang membawa buku yang banyak seperti itu. memangnya kau mau jika aku membawa banyak buku, aku akan tetap pendek? kasihan felix ku mendapatkan calon suami yang pendek nanti" jelas changbin sampai membuat hyunjin menguap.

keduanya melangkah menuju perpustakaan dengan saling mengatai. seketika buku yang hyunjin bawa jatuh berserakan di lantai. manik hyunjin menatap sang pelaku yang bukan lain adalah manusia mungil bernama jeongin.

" yak ! jeongin.. kau menjatuhkan bukunya! kalau ada yang rusak bagaimana?!" omel hyunjin. padahal sudah pasti buku tersebut tidak akan rusak meskipun terjatuh dari ketinggian namsan tower. 

changbin menyiku hyunjin yang baru saja mengomel. pasalnya jeongin sudah berjongkok dan merapihkan buku yang ada di lantai dengan mimik wajah khawatir sekaligus takut. hyunjin hanya terdiam, sementara changbin membantu jeongin.

" kau tidak apa-apa, jeong ? hei ! wajahmu kenapa?" tanya changbin panik.

jeongin menatap changbin takut, " bagaimana jika buku ini rusak? jeongin harus mengganti" jelasnya.

changbin menatap tajam hyunjin. " tidak mungkin, hyunjin hanya bercanda tadi. ia mengomel saja bohongan. tidak usah dipercaya" changbin berusaha menenangkan jeongin.

" aku tidak berbohong, bagaimana jika bukunya rusak?" hyunjin yang sepertinya tahu situasi mulai menakuti jeongin. entah mengapa lelaki mungil itu tampak takut dengan sebuah ancaman yang menurut hyunjin tidak ada apa-apanya.

jeongin terlihat bingung sekaligus panik sekarang. ia menyerahkan sebuah roti dan susu kemasan kepada changbin. " kak, tolong antar ke felix ya.. dia demam tadi pagi, jeongin mau menyelesaikan urusan ini"

changbin yang mendengar kabar kesayangannya itu segera merampas roti dan susu kemasan ditangan jeongin kemudian berlari meninggalkan hyunjin yang meneriaki namanya. 

hyunjin kesal dengan changbin yang meninggalkannya, namun ia terfokus pada jeongin yang masih saja jongkok dan membolak-balik halaman buku tebal tersebut. hyunjin ikut jongkok kemudian merapihkan beberapa buku.

" kau sedang apa?" tanya hyunjin.

jeongin menoleh sebentar kepada hyunjin. " mengecek bukunya" jawabnya dengan nada orang terburu-buru.

" kenapa?"

" kata kak hyunjin bukunya bisa saja rusak, jeongin hanya melihat apakah benar ada yang rusak. kalau iya, jeongin yang akan bertanggung jawab" jeongin terlihat serius dengan ucapannya membuat hyunjin diliputi rasa bersalah.

FOR H [ HYUNJEONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang