1. Kabar Buruk di Thalassa

21 8 0
                                    

Jauh di dasar laut, terdapat sebuah negeri para nymph laut, Negeri Thalassa. Jarang ada makhluk yang mengunjunginya, karena untuk mencapai ke sana, dibutuhkan waktu dan tenaga yang sangat besar. Arus dan pusaran air yang dibuat para nymph laut bisa menenggelamkan siapapun. Walau kau berhasil berenang ke permukaan, langit akan membutakanmu. Bahkan jika ada yang bisa melewati semua itu, Negeri Thalassa tetap tidak akan mudah ditemukan kecuali oleh makhluk yang memiliki sihir yang kuat. Karena Thalassa bukanlah negeri yang bisa dilihat kasat mata dengan mudah.

Di Thalassa, para nymph sangat menjaga kemakmuran penghuninya. Keseimbangan ekosistem di atur sedemikian rupa, agar tidak ada yang merasa kekurangan. Semua warga Thalassa sangat bahagia. Para Nymph memastikan setiap terumbu karang mendapat cahaya yang cukup, hidup teratur dalam koloninya dan tidak mudah rusak hingga terumbu karang itu mati dengan alami. Lumut dan mikroorganisme berkembang subur dan bermanfaat bagi sebagian ikan dan terumbu karang. Nymph juga berusaha menjaga ikan-ikan mendapat kehidupan yang cukup baik hingga sebagian mereka sukarela menjadi santapan predator laut sebagai kematiannya. Nymph laki-laki menangani predator laut di Thalassa, yang juga sudah terbiasa tidak asal memakan makhluk lain. Mereka memilih makhluk yang bersedia dan tidak makan berlebihan. Berkat keseimbangan itu, Thalassa menjadi sangat makmur dan indah.

Nymph melakukan tugasnya dengan senang hati. Mereka bertugas sambil bermain dan bercanda, namun tetap teliti. Para nymph muda melakukan latihan dengan sungguh-sungguh, dan nymph dewasa melakukan pembagian tugas dengan teratur. Nyanyian nymph adalah ritual termagis dan terindah yang pernah ada di dunia.

Lily selalu merasa sangat beruntung terlahir sebagai nymph laut. Ia mencintai Thalassa, negeri kelahirannya. Ia juga bangga pada ekornya yang bisa berenang lebih cepat dari siapapun. Lily sudah berlatih dengan giat, Ia tidak sabar untuk memulai tugas pertamanya beberapa hari lagi.

"Hei, Hali. Maukah kau adu cepat denganku?" Tantang Lily pada Hali, seorang temannya.

Hali memutar bola matanya, "Ingin menyombongkan diri seperti biasa, Lily?"

Lily tertawa, "Aku tidak sombong. Aku hanya ingin menguji kecepatanku."

"Ayolah Lily, aku sudah mengakui kau yang tercepat di sini, kalau masih ingin adu kecepatan mengapa tidak kau ajak Ikan Marlin berenang bersamamu?"

Dengan bersemangat, Lily berseru. "Akhirnya kalimat itu keluar juga dari mulutmu!"

Hali menatap bingung, "Kenapa? Kau sudah mengadu kecepatanmu dengan Ikan Marlin?"

Lily mengangguk lambat dan berdehem dengan mimik dibuat-buat.

Kali ini giliran Holi yang terlihat antusias. "Keren. Lalu, siapa pemenangnya?"

"Coba tebak."

"Ayolah, beritahu saja.", Paksa Holi yang mulai jengkel

Lily hendak menjawab namun suara tahuri bergema di tiap pelosok Thalassa. Lily dan Holi segera menuju alun-alun untuk mengetahui apa yang terjadi.

Di alun2 negeri Thalassa, para nymph berkumpul dan menebak-nebak apa yang terjadi. Para nymph mengelilingi terumbu karang besar di tengah alun-alun yang di mana Dewi Athargatis sudah menunggu. Terlihat beberapa hewan dan tanaman ikut menguping, sebagian lain asik dengan aktivitasnya.

Lily memandangi Dewi Athargatis dengan kagum. Dewi Athargatis adalah nymph tercantik di seluruh samudra. Hanya berdiri dan diam, Dewi Athargatis sudah melambangkan sosok pemimpin yang akan didambakan semua makhluk. Ekornya yang berwarna safir berkembang dengan anggun, air saja berhati-hati saat melewati ekornya. Lily semakin tidak sabar ingin segera bertugas, hingga Ia bisa sering bertemu dengan Dewi Athargatis.

Dewi Athargatis membuat sedikit buih dengan tangannya, buih itu menyiptakan bunyi menyenangkan, dan dalam sekejap para nymph yang tadi masih berbicara dengan temannya menjadi diam. Dan menunggu.

"Teman-temanku, para nymph yang baik hati." , Dewi Athargatis memulai. "Hari ini aku akan menyampaikan sebuah kabar buruk."

Lily merasakan dingin merayapi tubuhnya. Ini akan menjadi kabar buruk pertama dalam seumur hidupnya. Lily tidak pernah menyangka Dewi Athargatis akan menyampaikan kabar buruk.

Dengan penuh penyesalan, Dewi Athargatis melanjutkan, "Ini kecerobohanku. Tiara ku menghilang tadi pagi, dan hingga kini aku belum bisa menemukannya."

Para nymph terkejut dan kembali riuh. Ikan dan tumbuhan yang menguping ikut kaget. Lily pun sama terkejutnya. Seluruh warga Thalassa tau betapa pentingnya tiara milik Dewi Athargatis. Di tiara itu bertahta sebuah waqi, batu yang memiliki inti kekuatan perisai negeri Thalassa. Jika waqi berada jauh dari Thalassa, maka perisai Thalassa akan melemah dan pada akhirnya menghilang.

Seorang nymph maju ke depan. Lily mengenalnya sebagai Cenora, nymph yang menjadi tangan kanan Dewi Athargatis. "Aku harus jujur dan meminta maaf. Ini bukan kesalahan Dewi Athargatis. Hari ini aku ditugaskan Dewi untuk menjaga tiara itu, namun karena kecerobohan ku, tiara itu menghilang. Maafkan aku."

Dewi Athargatis tersenyum, "Mundurlah Cenora, mari kita cari jalan keluarnya bersama-sama." Dewi Athargatis kemudian mengeluarkan titahnya. "Kepada Seluruh Nymph, aku meminta kalian untuk mencari tiara ku yang hilang. Sebarkan permohonan ke setiap makhluk yang berada Thalassa untuk turut membantu hingga tiara itu ditemukan."

Seluruh nymph membungkuk, meletakkan tangan kanan di mulut dan gelembung-gelembung menyebar anggun sejalan dengan kibasan tangan kanan mereka. Tanda bahwa para nymph menerima dan menghormati titah Dewi Athargatis dengan sepenuh hati. Kemudian para nymph membubarkan diri. Mengatur diri masing-masing akan mulai mencari dari mana. Beberapa nymph bertanya pada ikan-kecil kecil. Sebagian lagi mencari di antara coral. Para ikan dan tumbuhan yang tadi tau lebih awal berinisiatif ikut menyebarkan informasi ke teman-teman mereka.

_________________________
Jangan lupa follow, dan vote ya. Jika berkenan, beri juga kritik, saran, dan apresiasi di kolom komentar! 😘

Beyond ThalassaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang