Bagian 6

636 85 4
                                    

Yoongi berkeliling belanja menemani ibunya yang merengek menyeretnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi berkeliling belanja menemani ibunya yang merengek menyeretnya. Dan tidak seperti biasanya, ibu menariknya ke perlengkapan bayi. Sang ibu biasa akan membawanya ke perlengkapan rumah, toko lampu atau ke galery seni, dan yang lebih sering ke konser hanya untuk menjadi pasangannya duduk. "Bagaimana? Ini bagus?"

Yoongi mengiyakan semua yang dipilih ibunya. Ia sudah bosan menghabiskan 2 jam waktunya untuk mendengarkan ibunya meminta saran. Alih-alih mendengarkan sarannya, ibunya terus memilih dan membandingkan dengan yang lain, sampai berdebat dengan pelayan mana yang terbaik.

"Ambil saja semuanya."

"Beranjak 2 tahun ranjang ini tidak akan berguna. Kau kira putramu kembar. Kau tidak membantu Eomma sama sekali."

"Eomma benar. Aku tidak membantu sama sekali. Perutku terlalu lapar untuk memikirkan mana yang terbaik."

"Apa menurutmu ini bagus?"

"Ya." Jawabnya dengan malas. "Aku perlu makan Eomma. Kita sudah 3 jam berkeliling. Dan menghabiskan 2 jam kita disini dengan berdebat untuk membeli ranjang bayi. Eomma bahkan tidak pernah sesemangat ini hanya untuk sekedar keranjang bayi."

"Kau tahu apa. Diam saja."

"Itu yang sudah kulakukan." Yoongi mendesah. "Aku akan pergi makan. Eomma lanjutkan saja belanjanya. Aku sama sekali tidak tertarik. Apa tidak cukup hanya memberikan stoler, Eomma seperti ingin membuat kamar bayi."

"Kau memang putraku. Aku akan menelpon Pak Han untuk merenofasi kamarnya."

"Eomma tidak berlebihan memeprlakukannya seperti cucumu sendiri?"

"Kau tahu apa. Sudah sana pergi. Dia memang cucuku. Dasar."

"Aku memang tidak tahu. Eomma tidak memberi tahuku. Jadi apa itu salahku, aku tidak tahu apa-apa."

"Pergi saja sana. Kau jadi cerewet sekali." Nyonya Min menggretak putra. Memukul bahunya dengan kesal, lalu mengusirnya. "Pergi sana. Nikmati makan siangmu, selagi menunggu eomma."

"Aku akan pulang."

"Pulang saja sana."

"Iya aku pulang."

"Ya ya ya... Min Yoongi. Kau memang tidak tahu wanita."

"Yang kutahu cinta."

"Ayahmu tidak seperti itu."

"Kurasa itu dari eomma." Yoongi menyeringai jahil. Ia mencium pipi ibunya. "Putramu ini selalu menyayangimu, Eomma."

Make Up [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang