"Sttt,ayo ke kelas biasanya udah Pada nyariin" ujar derry
"Biasanya juga gitu, pasti dimas" ujar vazo
"Muak gue lihat muka tu anak, Pengen gue cincang!" ujar alshad
"Jangan dong, dimas itu aman jadi jangan diapa²in" ujar andre
"Hmmm" ujar alshad
Dikantin
Kenapa gue harus jadi pacar tu cowo Ngak jelas! Batin ricis
"Knp tuh muka?" ujar devi
"Ngak kak" ujar ricis
"Stt cepat makan, jangan berisik" ujar caca ceritanya udah pada pesen makanan dan minuman
"Nanti malam jadi nya kerumah gue" ujar ricis
"Iya" ujar all
Skip malam ting tung
"Iy bentar" ujar ricis
"Hai" ujar caca
"Hi" ujar tika
"Hello" ujar afifah
"Halo" ujar devi
"Udah² masuk" ujar ricis
"Emak sama papa lo kmn cis" ujar tika
"Dikamar,udah langsung kekamar gue aja" ujar ricis menarik tangan afifah disusul tika caca devi
Dikamar ricis
"Jadi gimana²??" ujar ricis
"Apanya" ujar afifah
"Aduh tentang itu alshad cs " ujar ricis
"Gue yg cerita jadi cis alshad itu dikenal sebagai mafia satu sekolah aja takut" ujar tika
"What!! ujar ricis
"Iy,lanjut" ujar afifah
"Murid² ngak ada yg berani guru² juga sih cuma pak hendri doang yg berani tapi ngak berani² banget" ujar tika
Ricis masih membayangkan bagaiman bisa dia pacarnya sama mafia apalagi dia dekat sama abang sepupu gue jangan² bang aryesh juga gitu. Batin ricis
"Berarti alshad itu pembunuh dong" ujar ricis
"Bisa dibilang gitu" ujar tika
"Ngeriin" ujar ricis
"Dan kalo gue tentang hubungan sama andre kita dijodohin sama ortu kita pas gue sama andre masih kecil" ujar caca
"Dan gue sama aryesh juga pacaran pas kls 2 sma" ujar devi
Oh iy gess mereka sekarang udah ksl 3 sma ya
"Oh kalo lu cis" ujar afifah
"Jadi tadi waktu gue masuk sekolah gue lagi cari R.kepsek tapi ngak sengaja nabrak tuh si alshad nah si alshad malah narik gue ke ruangan gudang itu" ujar ricis
"Lu gpp kan cis" ujar devi
"Hiks gue gpp kak tapi bibir gue masalahnya" ujar ricis
"Bibir doang cis aman, belum anu" ujar tika
"Wah ngadi² lo tik" ujar ricis