"Iy²" ujar ricis"Bagus nurut sama pacar" ujar alshad senyum
Hm kayaknya Aku bisa nerima kamu jadi pacar aku, dan aku usahakan batin ricis tersenyum.
"Mau disini terus" ujar alshad
"oh gk gue mau ke kelas" ujar ricis
"Ayok" ujar alshad
Perjalanan menuju ke kelas Alshad berjalan Ber sampingan dengan ricis tak lupa alshad Berjalan sambil memegang tangga ricis
"Ternyata alshad Bisa bucin juga ya" ujar murid 1
"Yuhhu ada couple baru disekolah ni" ujar murid 2
"Gitu aja uwu lihatnya" ujar murid 3
Ya begitu lah omongan mereka
Didepan kelas
"Dah sana, jangan bolos lagi lo" ujar ricis
"Iy² tuan putri" ujar alshad
"Woi hargai ya jomblo Dong hiks" ujar murid 1
"Yaelah malah bucin" uajr murid 2
Ya begitu lah kata murid dikelas dan alshad hanya melirik tajam ke semuanya seketika langsung senyap ricis aja menaikan satu alis nya dan tertawa
"Kok ketawa" ujar alshad Mencubit pipi rics"Aw! Udah ih Sana" ujar ricis
"Iy, sampai nanti" ujar alshad
Ricis hanya tersenyum dan tika,caca,afifah,dan devi datang
"knp nih?" ujar afifah
"Waw lagi berbunga² nih" ujar devi
"Ciye²" ujar tika caca kecuali devi afifah
"Ih apaan sih" ujar ricis tiba² menampak muka datar
"Baru juga senyum,knp lagi cis?" ujar caca
"Kalo gue beneran suka sama alshad terus kalo alshad kaya di" ujar ricis terpotong oleh devi
"Stop cis lo gk usah pikirin tu cowo, gue gk mau Kayak dulu nya
Oh iy devi afifah udah tau kalo ricis punya depresi
Ok lanjut ke ceritanya
"Kalo icis depresi lagi gimana" ujar caca berbisik ke tika
"icisnya jangan ditekan" ujar tika berbisik ke afifah
"Cis lu udah kerjai tugas dari bu lila kan" ujar devi mengalihkan pembicaraan
"Em,udah kok" ujar ricis
"Mantap Bagus kalo gk siap² awas lu cis" ujar tika
"h-ha siap² apa?" ujar ricis