RPG

Ch34 - Dongeng (II)

Pelayan istana yang ketakutan berlari keluar pintu, dan Shan Ziwei yang sama ketakutan mengejarnya setelah beberapa saat terkejut. Namun, dia hanya berhasil melihat pelayan itu berbelok di sudut sebelum dia kehilangannya. Keributan tiba-tiba menarik para pekerja di dekatnya, dan sekelompok besar penjaga mulai mendekati pusat gangguan.

Mendengar dentuman langkah kaki yang semakin keras saat mereka berkumpul ke arahnya, Shan Ziwei, yang akan tertangkap basah, tidak bisa membantu tetapi mengalihkan fokusnya ke situasinya saat ini tidak peduli berapa banyak dia tidak bisa menerima situasi. Memeluk buku yang menurut hiperseksual tertentu telah diberikan kepada orang yang salah, dia mulai mengevaluasi situasinya.

Gaia telah mengkonfirmasi, ini adalah ceritamu .

Tidak ada kesalahan bahwa protagonis buku ini pasti dia. Hari ini adalah hari dimana dia, sang 'penyihir', akhirnya dinobatkan sebagai 'Ratu'.

Shan Ziwei berbalik dan berlari kembali ke kamar. Dari kata-kata pelayan barusan, yang dia ajak bicara adalah 'Ratu yang sedang mempersiapkan penobatan'. Dengan logika itu, ruangan tempat dia muncul kemungkinan besar adalah kamar tidur Ratu.

Di dalam kamar, Shan Ziwei dengan cepat menemukan apa yang selama ini dia cari.

Kamar-kamar istana bergaya Eropa biasanya didekorasi dengan perabotan, permadani, dan lampu gantung yang indah, di antaranya lukisan sangat diperlukan. Di sisi tempat tidur yang dilapisi tirai merah cerah, Shan Ziwei melihat lukisan penobatan pernikahan yang sangat besar, yang hampir memenuhi seluruh dinding. 

Lukisan Itu terlihat mirip dengan upacara penobatan Napoleon I dan Ratu Josephine, dengan bangga menggambarkan pernikahan akbar di depan Shan Ziwei. Adegan itu memperlihatkan penonton yang ramai, Ratu yang sedikit mengangguk, dan Raja yang menempatkan mahkota di kepala Ratu.

"Bang." Buku cerita di tangan Shan Ziwei jatuh ke tanah.

Meski tidak ada waktu untuk melamun, Shan Ziwei masih gagal menenangkan diri setelah melihat Ratu di lukisan. Dia berpakaian putih cemerlang, seperti awan yang diterangi matahari, dengan gaun bagian dalam berkerut, dan gaun rias merah sepanjang lantai dengan aksen emas. Rambut platinumnya yang panjang disisir rapi, yang membuat wajahnya yang terpahat terlihat lebih dingin. Meskipun dia sedikit memiringkan kepalanya untuk menerima mahkota, itu masih terasa seperti dia menjulurkan dagunya dengan arogansi dan kebanggaan.

Tapi yang terpenting, sang Ratu memiliki wajah yang sama dengannya.

Shan Ziwei berjongkok dan secara mekanis bergerak untuk mengambil buku cerita yang jatuh.

Meski sekilas sulit mengidentifikasi kemiripan antara Shan Ziwei dan ratu dalam lukisan itu, Shan Ziwei tahu perbedaan itu bersumber dari riasan, pakaian, dan aura. Seorang hiperseksual tertentu pernah mengembangkan aplikasi foto dengan sekelompok teman programmer; Fungsi paling populer dari aplikasi ini adalah tombol makeup sekali klik. Sebagai salah satu penguji pengembangan, wajah Shan Ziwei telah dirugikan berkali-kali oleh fungsi itu. Begitulah cara dia segera mengidentifikasi wajahnya meskipun ada perbedaan.

WTF!

Dalam keadaan pikiran yang bingung, Shan Ziwei mengulurkan tangan untuk mengambil buku itu, tetapi hanya merasakan ruang kosong. Dia melihat ke bawah dan menemukan bahwa buku cerita telah menghilang secara misterius di beberapa titik.

Karena 'Versi Ratu' dari dirinya membuat dampak besar pada Shan Ziwei, hilangnya buku cerita hanya diam-diam menetap di kesadarannya dengan kata "Ah, menghilang" sederhana. 

Perhatian Shan Ziwei tertuju pada lukisan cat minyak. Dia menatap tajam ke arah Ratu cantik, yang kecantikannya bisa membuat kerajaan, seolah-olah dia ingin menggunakan matanya untuk mengebor lubang di lukisan terkutuk itu, dan menghancurkan wajah jahat itu.